Ritual Sembahyang Picu Inflasi Bangka Belitung Naik 0,4 Persen

Rabu, 4 April 2018 15:05 WIB

Warga Tionghoa membakar kertas mantra di makam leluhurnya sebagai ritual Hari Raya Ceng Beng di makam Cina kawasan Kebon Nanas, Jakarta, 2 April 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, PANGKALPINANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ada kenaikan inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menjelang pelaksanaan ritual ceng beng atau sembahyang kubur yang dilaksanakan masyarakat tionghoa di Bangka Belitung. Ceng beng merupakan upacara spiritual perwujudan sikap masyarakat Tionghoa untuk menghormati leluhur yang dilaksanakan setiap tahun tanggal 5 April kalender masehi atau 15 bulan Ngiat dalam sistem penanggalan China.

"Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,40 persen seiring dengan mulai masuknya periode peak seasen menjelang ceng beng sehingga tarif tiket angkutan udara meningkat," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tantan Heroika dalam rilis resmi yang diterima wartawan, Rabu, 4 April 2018.

Simak: BPS: Kenaikan Harga Pertalite Akan Kerek Inflasi April

Tantan mengatakan secara tahunan inflasi Maret 2018 di Bangka Belitung tercatat sebesar 3,02 persen dan lebih rendah dari inflasi Maret 2017 sebesar 6,40 persen. Namun inflasi Maret 2018 sedikit meningkat dibanding inflasi Februari 2018 sebesar 2,56 persen.

"Meski begitu, inflasi tahunan di Bangka Belitung pada Maret 2018 masih berada dibawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,40 persen," ujar dia.
Menurut Tantan perkembangan harga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Maret 2018 masih terkendali. Tercatat Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 0,17 persen setelah pada Februari 2018 lalu mengalami deflasi 0,64 persen.

Advertising
Advertising

“Walaupun terlihat kenaikan harga di beberapa komoditas pangan, secara umum inflasi di Bangka Belitung masih cukup terkendali. Pada Maret 2018 berdasarkan kelompok pembentuk inflasi (disagregasi), seluruh kelompok mengalami inflasi juga cukup terkendali. Tercatat volatile food mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, sedangkan kelompok inti dan administered price masing masing mengalami inflasi 0,14 persen dan 0,40 persen," ujar dia.

Tantan menuturkan berdasarkan pengeluaran, kelompok bahan makanan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok sandang tercatat mengalami inflasi yang tertinggi yaitu sebesar 0,58 persen.

"Kelompok hortikultura tercatat mulai mengalami inflasi pada Maret 2018 karena belum memasuki masa panen raya. Akan tetapi, kenaikan harga komoditas hortikultura diimbangi dengan penurunan harga pada kelompok ikan sehingga secara keseluruhan inflasi pada kelompok bahan makanan cukup terkendali. Di sisi lain, beberapa jenis pakaian mengalami kenaikan harga yang berimbas pada kenaikan inflasi pada kelompok sandang," ujar dia.

Tantan menambahkan terjaganya inflasi di awal tahun 2018 kiranya perlu dilanjutkan antara lain melalui penguatan sinergi antar lembaga dalam mengawal stabilitas inflasi. Tantangan pengendalian inflasi pada tahun 2018, kata dia, cukup berat sehingga setiap elemen di Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, Kabupaten dan Kota harus bahu membahu untuk mengawal inflasi di tahun 2018.

"Oleh karena itu, sinkronisasi program dan anggaran di setiap lembaga perlu diperkuat. Selain itu, program program yang inovatif perlu diperkaya didalam program tahunan Tim Pengendali Inflasi Daerah agar permasalahan struktural dapat segera teratasi. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program yang sudah direncakankan juga perlu dilakukan agar upaya pengendalian inflasi dapat semakin efektif, terukur dan terarah," ujar dia.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

10 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya