Kerjasama Migas dengan Filipina Baru Pembentukan Panitia
Reporter
Editor
Selasa, 15 Juli 2003 17:14 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana kerjasama penjualan minyak bumi dan gas alam (migas) pemerintah Indonesia dengan Filipina baru sebatas pembentukan panitia, steering commitee dan technical commitee dari kedua belah pihak. Kerja sama itu belum sampai pada hal teknis lainnya. Hal itu dijelaskan Direktur Jenderal Hulu Pertamina Iin Arifin Takhyan dalam jumpa pers di gedung Pertamina Pusat Jakarta, Selasa (15/1) sore. Menurut Iin, panitia itu akan melakukan studi apakah penjualan gas tersebut dengan pipa atau liquid natural gas (LNG). "Ini belum diputuskan, baru tahap studi-studi oleh kedua belah pihak," katanya. Dalam pertemuan antara dua negara, kata Iin, pihak Indonesia yang diwakili oleh Pertamina menawarkan eksplorasi cadangan gas di Sulawesi Utara dan Lampung. Kerjasama ini terbuka juga bagi pihak swasta. Dari Filipina, perusahaan yang akan membeli gas dari Indonesia ini adalah Philipine National Oil Company (PNOC). Kerjasama ini telah ditandatangani kesepakatan senilai US$ 1 miliar. Kerjasama tersebut terdiri atas kegiatan dalam bidang aliansi strategis dan kerjasama usaha pengembangan lapangan minyak dan gas, panas bumi, dan suplai gas ke negara tersebut. Pada Nopember 2001 lalu, ketika Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menemui Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Sumberdaya Alam dan Energi Purnomo Yusgiantoro mengatakan kemungkinan Indonesia akan menyambut tawaran yang disebutnya menarik dari sisi bisnis ini. Indonesia juga akan melakukan kontrak penjualan gas alam sebanyak 1,3 juta ton per tahun dengan Philipina. Direncanakan pemerintah akan mesuplai kebutuhan gas alam negara tersebut dari kilang Tangguh di Papua pada tahun 2005. (Bagja Hidayat – Tempo News Room)
Berita terkait
Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan
2 menit lalu
Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan
Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.
Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah
36 menit lalu
Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah
Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.