Harga Batu Bara Dipatok, Pengusaha Kehilangan Pendapatan Triliunan Rupiah

Reporter

Zara Amelia

Editor

Martha Warta

Rabu, 4 April 2018 05:59 WIB

Kaltim Prima Coal (KPC). TEMPO/IGG Maha Adi

TEMPO.CO, Jakarta-Para pengusaha batu bara mengaku berpotensi kehilangan pendapatan hingga triliunan rupiah akibat penetapan harga batu bara untuk kelistrikan senilai maksimal USD 70 per Metrik Ton (MT). Penetapan harga batu bara itu sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Daya Mineral Nomor 1395K/30/MEM/2018 yang berlaku sejak 12 Maret 2018 lalu.

Salah satu perusahaan yang berpotensi terdampak akibat penetapan harga itu adalah PT Kaltim Prima Coal. “Sekarang yang terjadi kami kehilangan potensi revenue sekitar Rp 2,5 triliun,” kata Direktur PT Kaltim Prima Coal, Eddie J Soebari, usai Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan pada Selasa, 3 April 2018.

Baca: Laba PLN Merosot 45 Persen karena Kenaikan Harga Batu Bara

Kerugian yang sama diprediksi akan dialami oleh PT Arutmin Indonesia. Direktur Utama PT Arutmin Indonesia, Ido Hutabarat, mengaku perusahaannya merugi hingga miliaran tahun ini akibat penetapan harga batubara tersebut.

“Di tahun 2018 ini penurunan pendapatan kami sekitar USD 67,8 juta atau sekitar Rp 920 miliar sejak peraturan ini diberlakukan 12 Maret lalu,” kata Ido.

Advertising
Advertising

Menurut Ido, potensi kehilangan pendapatan itu berasal dari batubara yang akan dijual ke PLN sebanyak 7,4 juta ton tahun ini. Jumlah itu untuk memenuhi kuota 25 persen alokasi domestik yang ditetapkan pemerintah.

Meski begitu, baik Ido maupun Arutmin mengaku sepakat atas oenetapan harga Batu Bara tersebut. “Kami sepakat, kami dukung,” kata Arutmin.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga Batu Bara untuk listrik nasional senilai US$ 70 per ton. Aturan mengenai harga batu bara tersebut menindaklanjuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang telah diteken Presiden Joko Widodo.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan penetapan harga jual batu bara untuk PLTU tersebut untuk menjaga tarif tenaga listrik. “Demi melindungi daya beli masyarakat dan industri yang kompetitif,” ucap Jonan.

ZARA AMELIA

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

28 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

42 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

43 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

52 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

54 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

16 Februari 2024

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.

Baca Selengkapnya