Bank Indonesia: Inflasi Kaltim Maret Alami Menurun

Selasa, 3 April 2018 14:42 WIB

Inflasi Ramadan-Idul Fitri Terendah dalam Tiga Tahun

TEMPO.CO, Samarinda – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur merilis inflasi pada Maret 2018 sebesar 0,05 persen yang alami penurunan jika dibandingkan dengan inflasi Februari yang berada diangka 0,23 persen. Inflasi Kaltim secara tahunan turut mengalami penurunan, yakni dari sebesar 2,69 persendi bulan Februari 2018 menjadi 2,59 persen pada bulan ini.

“Pencapaian inflasi bulanan Kaltim tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang berada di angka 0,20 persen pada bulan ini,” kata Kepala Kantor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Muhammad Nur, melalui keterangan tertulis, Selasa, 3 April 2018.

Muhammad Nur memaparkan, Inflasi Kaltim, berdasarkan kota pembentuknya pada Maret 2018, Kota Samarinda mengalami deflasi sebesar -0,12 persen dan Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Tingkat inflasi Kota Samarinda tercatat mengalami penurunan yang cukup dalam setelah bulan Februari 2018, yakni pada angka 0,13 persen. Di lain sisi, tingkat inflasi di Kota Balikpapan mengalami kenaikan, dimana pada bulan Februari 2018 tercatat berada pada angka 0,11 persen.

“Namun demikian, inflasi secara tahunan Kota Samarinda di bulan Maret 2018 masih lebih tinggi dibandingkan kota Balikpapan yakni masing-masing sebesar 2,85 persen dan 2,24 persen,” kata Muhammad Nur.

Simak: BPS: Kenaikan Tarif Ojek Online Tak Kerek Inflasi

Advertising
Advertising

Lanjut Muhammad Nur, penurunan tingkat inflasi pada Maret 2018 didorong oleh turunnya harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0,14 persen dan memiliki andil sebesar -0,02 persen, yakni komoditas ikan layang atau benggol dan ikan tongkol ambu. Namun demikian, penurunan tersebut dapat diredam dengan kenaikan harga yang terjadi pada kelompok lainnya, dengan kenaikan tertinggi berada pada kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen dan memiliki andil sebesar 0,02 persen.

“Sementara itu, komoditas daging ayam ras yang termasuk kelompok bahan makanan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim pada bulan ini, yakni dengan kenaikan harga sebesar 5,53 persen dan andil sebesar 0,07 persen,” kata dia.

Kota Samarinda dan Balikpapan memiliki struktur komoditas penghimpun inflasi yang berbeda. Di Kota Samarinda, Bawang Merah dan Daging Ayam menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi dengan kenaikan masing-masing sebesar 8,24 persen dan 2,91 persen.

Namun kenaikan tersebut mampu diredam oleh penurunan yang cukup dalam pada komoditas ikan layang atau benggol dan ikan tongkol ambu yang mengalami penurunan masing masing sebesar -12,13 persen dan -5,48 persen pada bulan Maret. Sementara itu, di Kota Balikpapan peningkatan harga terjadi untuk komoditas daging ayam ras sebesar 9,51 persen dan sawi hijau sebesar 32,61 persen dengan andil masing masing sebesar 0,12 persen dan 0,06 persen pada bulan Maret.

“Tingkat inflasi Kaltim pada bulan Maret 2018 relatif terkendali. Kondisi tersebut tidak lepas dari koordinasi Pemerintah Daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta Bank Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga pergerakan inflasi berada di rentang target 3,5 kurang atau lebih 1 persen. Salah satunya adalah dengan Rapat Koordinasi Wilayah TPID yang melibatkan seluruh TPID tingkat provinsi dan seluruh kabupaten atau kota,” pungkas Muhammad Nur.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

7 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

10 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

12 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

16 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya