Menko Darmin Jelaskan Sebab Indonesia Kalah dalam Investasi

Kamis, 29 Maret 2018 06:30 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 "Akselerasi Perdagangan di Era Ekonomi Digital" di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali mengungkit kekalahan Indonesia terhadap Malaysia, Vietnam, dan Filipina dalam hal investasi. Padahal, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu sebab kekalahan Indonesia terletak di perizinan. "Perizinan di Indonesia dikenal oleh para investor dalam negeri maupun asing itu dikenal tidak ada pengawalan," kata dia di Jakarta International Expo, Rabu, 28 Maret 2018.

Dia menuturkan, investor yang mengajukan izin seringkali tak didampingi petugas. Perizinan pun tidak memiliki standar dan tidak terintegrasi secara online. "Jadi kecenderungan ada investasi di Kementerian Perindustrian tapi tidak diketahui karena ada di mana, nyangkut di mana," ujarnya.

Simak: Menteri Darmin: Pemerintah Fokus Kurangi Ruwetnya Izin Investasi

Lain ceritanya di Vietnam. Investor didampingi dan tak dibiarkan sendiri saat mengurus perizinan. Jadi tak heran, kata Darmin, jika investasi di sana lebih tinggi pertumbuhannya ketimbang di Indonesia. Peningkatan investasi itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi Vietnam.

Advertising
Advertising

Dampaknya, banyak industri yang awalnya beroperasi di Indonesia beralih ke Vietnam. "Kalau ini dibiarkan, kita akan rugi besar," ujarnya.

Darmin mengatakan Indonesia perlu berubah sehingga perizinan ke depan harus dikawal, terkoordinir, dan online. Tahap awalnya dilakukan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Hingga 27 Maret 2018, Darmin mengatakan sudah 33 provinsi dari 34 provinsi yang membentuk satgas untuk percepatan berusaha. Namun baru sembilan provinsi yang memiliki satgas di semua kabupaten dan kota. Sementara itu, dari total 574 kabupaten dan kota, baru 52 persen di antaranya atau 273 kabupaten dan kota yang sudah membentuk Satgas.

Darmin mengatakan ada empar jenis Satgas kemudahan berusaha yang dibentuk. Satgas pertama adalah Satgas Nasional. Unit ini bertanggung jawab terhadap pemantauan proses perizinan berusaha dan wajib melapor setiap bulan kepada Presiden.

Ada pula Satgas Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota. Mereka wajib mengawal dan membantu penyelesaian setiap perizinan berusaha, mengidentifikasi perizinan yang perlu direformasi, dan melaporkan semua kegiatan berusaha dan permasalahannya kepada Satgas Nasional.

Satgas lainnya adalah Satgas Leading Sector. Unit ini paling bertanggung jawab terhadap pembinaan, pengembangan, dan pelayanan perizinan berusaha suatu sektor atau urusan. Jenis lainnya adalah Satgas Pendukung yang wajib mendukung perizinan yang diperlukan oleh Leading Sector untuk penyelesaian investasi.

Darmin meminta pembentukan Satgas segera terlaksana karena pemerintah perlu menerapkan komitmen penyelesaian perizinan atau pemenuhan standar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Free Trade Zone (FTZ), Kawasan Industri, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah beroperasi. Selain itu, juga ada penerapan Data Sharing untuk perizinan.

Darmin mengatakan, sambil tahap investasi di atas diselesaikan, pemerintah juga akan berfokus kepada reformasi regulasi di pusat dan daerah. Untuk semakin memudahkan, pemerintah akan bergerak mengurus Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

8 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

23 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya