Ini Cara Pengemudi Ojek Online Yogya Tuntut Payung Hukum

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 27 Maret 2018 15:43 WIB

Ribuan massa gabungan driver ojek online melakukan aksi demo konvoi menuju Istana Merdeka, Jakarta, 27 Maret 2018. Kebijakan yang dikeluarkan operator yang dirasa paling merugikan adalah terkait promo harga. Promo murah ini membuat antar operator melakukan perang harga. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan pengemudi ojek online melakukan aksi simpatik di depan pintu gerbang Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Selasa, 27 Maret 2018, untuk menuntut payung hukum atau regulasi yang menaungi pekerjaan mereka.

Ratusan peserta aksi merupakan gabungan pengemudi Go-jek, Uber, serta Grab.

Sebelum tiba di Alun-alun Utara Yogyakarta mereka melakukan konvoi melintasi jalan utama Kota Yogyakarta.

"Aksi hari ini merupakan bagian dari aksi nasional driver online roda dua se-Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Paguyuban Gojek Jogjakarta (Pagoja) Widiasmana di sela aksi itu.

Menurut dia, aksi itu sengaja dipusatkan di depan Pagelaran Keraton karena dinilai sebagai simbol tempat mengadu bagi warga Yogyakarta. "Ini salah satu lokasi yang kami jadikan tempat mengadu karena ada raja kami di sini," kata dia.

Advertising
Advertising

Widiasmana mengatakan keberadaan payung hukum atau regulasi merupakan hal yang selama ini diharapkan para pengemudi ojek online di seluruh Indonesia. Tanpa ada payung hukum, mereka beranggapan rentan dieksploitasi oleh perusahaan.

"Untuk transportasi online roda empat sudah dibuatkan payung hukum, sedangkan kami belum. Kami ingin negara juga hadir dalam setiap permasalahan kami dengan perusahaan," kata dia.

Widiasmana berharap dengan dibuatkannya payung hukum selanjutnya akan tercipta konsep hubungan tripartit yang sehat antara buruh, perusahaan, dan pemerintah.

"Jadi kami ingin seperti buruh pada umumnya. Jika saat ini ada dewan pengupahan yang menentukan UMR di Yogyakarta, ke depan kami juga ingin ada dewan tarif yang mengatur tarif minimum driver online roda dua di Yogyakarta," kata dia.

Ia mengakui selama ini ada sejumlah persoalan yang sering dihadapi dengan perusahaan, di antaranya persoalan tarif yang duturunkan secara sepihak. "Seharusnya untuk penurunan tarif ada diskusi terlebih dulu, tidak boleh sepihak," kata dia.

Selain itu, tidak adanya pembatasan rekrutmen driver online juga membuat persaingan mendapatkan pelanggan di antara mereka semakin ketat.

"Sekarang (ojek online) di Yogyakarta sudah over load. Persaingan mendapatkan order sangat ketat dan tidak sehat. Kami berharap nanti ada pembatasan atau bahkan dikurangi," kata Widiasmana.

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

7 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

8 jam lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

17 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya