Disperindag Batam Tarik Ratusan Kaleng Sarden Mengandung Cacing

Kamis, 22 Maret 2018 14:14 WIB

Sarden Farmer Jack Mackerel di sebuah toko online Indonesia. (istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam Kepulauan Riau kemarin menarik ratusan kaleng berisi sarden yang mengandung cacing gilig di sejumlah supermaket setempat.
"Kami tarik sarden itu dari kemarin sampai sekarang masih berlangsung," kata Kepala Dinas Perindag Kota Batam, Zarefriadi di Batam, Kamis, 21 Maret 2018.

Tim Disperindag kemarin mendatangi tiga supermaket dan mengumpulkan makanan kaleng itu. Dan hari ini, tim kembali menelusuri dua hingga tiga supermaket untuk mencari sarden itu. Setelah ditarik, sarden itu akan dihancurkan.

Baca: BPOM Temukan Sarden Mengandung Cacing, Ini Tanggapan Kemendag

Menurut Zarefriadi, Disperindag tidak berwenang mencabut izin perusahaan yang memproduksi sarden itu karena perizinan diterbitkan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Namun, pihaknya dan Dinas Kesehatan dapat membuat rekomendasi sesuai dengan pengawasan dan pembinaan di lapangan "Kalau sudah dinasihati tapi diacuhkan. Karena bisa saja kesilapan, tidak semua kesilapan disengaja, jadi harus dibina," kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Amsakar Achmad menyatakan membentuk tim untuk menyelidiki sarden mackarel yang diimpor oleh perusahaan di kota itu, khususnya yang terdeteksi mengandung cacing oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Hasil dari investigasi itu akan dilanjutkan dengan BPOM dan Dinas Kesehatan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan kepada manusia yang mengonsumsinya. "Prinsipnya, kalau benar, izin akan ditinjau ulang," kata Amsakar.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Provinsi Riau melarang beredarnya sarden kaleng merek "Farmer Jack Mackerel" disebabkan adanya temuan cacing di dalam kaleng kemasan sarden tersebut.

Cacing yang ditemukan adalah jenis Gilig dan termasuk cacing parasit yang bisa berkembang biak dalam tubuh manusia. Sarden yang diimpor tersebut sudah terdaftar di BPOM tahun 2016 dan diimpor oleh PT Prima Niaga Indomas, Batam. Sedangkan produsennya, Zhang Zou Tan Co. Ltd., adalah perusahaan asal Cina.

ANTARA

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

14 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

17 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

21 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

44 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

51 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

51 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

52 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

52 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

55 hari lalu

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

Bea Cukai Bandara Soeta memusnahkan 2.564 boks olahan pangan milk bun yang disita dari penumpang pesawat, kebanyakan barang jastip

Baca Selengkapnya