Dirut bjb: Perbankan dan Fintech Bisa Bersinergi

Rabu, 21 Maret 2018 14:16 WIB

Perbankan dan Fintech Bisa Bersinergi

INFO BISNIS - Gelombang kelahiran usaha rintisan (start up) berupa financial technology (fintech) diperkirakan tidak akan mengancam industri perbankan tanah air. Justru sebaliknya, keduanya bisa bersinergi untuk meningkatkan kualitas layanan keuangan kepada masyarakat.

Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan perbankan harus terus melakukan pemutakhiran teknologi agar bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan meningkatnya start up di bidang fintech.

Menurut Ahmad Irfan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, fintech telah mampu meraup transaksi hingga mencapai Rp 3 triliun. Ia memprediksi pada 2020 mendatang industri fintech ini akan mampu menghasilkan transaksi hingga Rp 7 triliun.

"Artinya, jika perbankan tidak bergerak cepat maka akan tertinggal dari sisi payment. Perbankan akan ketinggalan jika tidak melakukan pemutakhiran teknologi. Adaptasi teknologi tidak dapat ditawar. Tapi jangan takut karena fintech bukan musuh perbankan," ujarnya dalam keterangan resminya pada 16 Maret 2018 lalu.

Pernyataan Ahmad bukan tanpa alasan. Pasalnya, fintech tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan dari perbankan. Artinya, fintech tidak hadir sebagai pesaing dari perbankan atau lembaga keuangan lain. Keduanya dapat saling bersinergi dengan membentuk kolaborasi nyata.

Advertising
Advertising

Bukti tersebut dicatat oleh Asosiasi Financial Technology Indonesia yang menyatakan bahwa sebanyak 63,9 persen pelaku usaha fintech telah terkoneksi dengan bank melalui Application Programming Interface. Dengan begitu, fintech hadir sebagai peluang kolaborasi bagi bank dan bukan merupakan ancaman.

"Ritel bank akan tetap tumbuh. Justru akan menjalin simbiosis mutualisme atau kolaborasi bersama fintech. Maka, tidak akan saling mematikan karena sifatnya dapat bersinergi dengan pelayanan bank," ujar ekonom Universitas Pasundan, Acuviarta Kurtabi.

Sinergitas tersebut terbentuk lantaran kedua sektor memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Perbankan memiliki kelebihan dalam lisensi memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain. Kelebihan tersebut tidak dimiliki oleh fintech.

Selain itu, bank memiliki keunggulan komparatif pada data, basis klien, navigasi peraturan, penanganan manajemen risiko, perizinan industri, dan reputasi. Sementara fintech kerap tersandung terkait masalah kepercayaan karena tidak memiliki manajemen risiko yang baik. Namun, fintech memiliki efisiensi dan efektivitas karena karakternya identik dengan perangkat mobile. Walau pengembangan terkait teknologi digital juga rajin dibenahi perbankan.

"Fintech merupakan bagian dari efisiensi dan percepatan pelayanan. Namun, transaksi bersifat konvensional masih tetap dibutuhkan. Apalagi fintech tidak selamanya bebas dari eror," ujar Acuviarta.

Para pelaku usaha keuangan dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan ekosistem ekonomi nasional. Tentu hal tersebut perlu ditunjang oleh peran dua regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dengan kebijakan yang mendengarkan suara industri.

Akan tetapi, perbedaan peran antara kedua sektor bukan berarti membuat perbankan dapat duduk nyaman dan enggan melakukan pemutakhiran teknologi. Apalagi, bank pembangunan daerah, termasuk bank bjb, memiliki keunikan yang terletak pada dukungan kuat pemerintah sehingga kadang membuatnya berada pada zona nyaman.

Perbankan dan Fintech Bisa Bersinergi

Bank bjb dapat dijadikan contoh. Walau telah nyaman karena memiliki begitu banyak nasabah kredit konsumer, tapi bank bjb tetap melakukan inovasi dan adaptasi guna menjawab tantangan di era ekonomi digital.

Melalui produk bjb digi, bank bjb terus berupaya memberikan kemudahan layanan berbasis teknologi digital. Tujuannya agar dapat menjawab perubahan zaman dan memenuhi kebutuhan pasar. Konsep transaksional berbasis digital banking telah hadir sebagai bagian integral dari layanan bank bjb.

Layanan yang diberikan dapat terintegrasi dengan ponsel pintar berbasis sistem operasi Android, Blackberry, dan iOS. Sehingga seluruh bentuk transaksi dapat dilakukan dengan satu genggaman. Ditunjang dengan keamanan transaksi yang paripurna serta layanan tanpa henti selama 24 jam.

Terkait kredit konvensional, bank bjb telah menyiapkan fondasi berbasis daring. Tentu tetap mengedepankan lima prinsip utama dalam penyaluran kredit yang mengedepankan kehati-hatian yakni karakter, kapasitas, kapital, kolateral dan kondisi.

"Fintech bukan merupakan produk baru, tapi sebuah infrastruktur. Fintech hanya (berperan) mempermudah transaksi. Kami akan mempersiapkan infrastruktur di 15 tahun ke depan, tapi fintech hanyalah salah satunya," ujar Senior Vice President Divisi Corporate Secretary bank bjb Hakim Putratama. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya