Tempe Akan Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Dunia ke Unesco

Reporter

Bisnis.com

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 21 Maret 2018 06:00 WIB

Oleh-Oleh Tempe-Goreng-Kering di Jalan Leuwi Panjang, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani

TEMPO.CO, Jakarta - Tempe, penganan berbahan dasar kedelai, akan didaftarkan sebagai warisan budaya dunia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)Unesco) pada 2021. Sebekumnya, tempe diterima sebagai warisan budaya nasional di Indonesia.

Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan mengatakan sebelum diusulkan menjadi warisan budaya dunia di Unesco, tempe harus terlebih dahulu diterima dan diakui sebagai warisan budaya nasional. Sejak beberapa tahun lalu, FTI terus berupaya memperjuangkan tempe untuk bisa go international.

"Kita harus bersyukur bahwa tempe baru saja diterima dan ditetapkan Indonesia sebagai warisan budaya nasional pada Oktober tahun lalu sehingga siap untuk maju ke UNESCO pada 2021 untuk mendapat pengakuan," katanya di sela-sela Soy Insight - 13th SE-Asia Soy Food Symposium, Selasa, 20 Maret 2018).

Dia menjelaskan apabila tempe masuk dalam UNESCO, diyakini dapat menggairahkan masyarakat Indonesia terutama kaum muda yang kreatif dalam mengembangkan produk tempe beserta inovasinya.

Tempe Kaleng Magelang. bisnis.com

Advertising
Advertising

"Seperti halnya batik yang akhirnya diterima UNESCO pada 2009. Dampaknya anak muda sekarang tanpa malu pakai batik bahkan dimodifikasi," katanya.

Dia berharap, ke depan anak muda pun tidak malu-malu lagi makan tempe karena tempe diterima di dunia, dan selalu dihidangkan di setiap sudut tempat seperti hotel, restoran, bahkan sekarang ini sudah kerap dijadikan menu makanan di dalam penerbangan hingga ekspor dan diterima oleh 20 negara seperti Jepang, Inggris, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Made menambahkan, syarat untuk maju ke UNESCO cukup berat, salah satunya dokumen harus lengkap. Namun dirinya yakin tempe Indonesia bisa diterima meski negara lain ada juga yang mengajukan tempe.

"Kami yakin Indonesia yang diterima, karena kami punya bukti yang kuat, ada di buku serat chentini yang menunjukkan bahwa tempe sudah dikenal sejak abad ke-16," katanya.

Ke depan, lanjutnya, masyarakat Indonesia harus mau mencoba dan belajar memproduksi tempe dengan cara yang higienis agar mampu memenuhi standar internasional dan dapat diterima pasar dunia.

"Bikin tempe itu gampang dan tidak mahal, tapi kalau memenuhi standar itu yang sulit. Jadi kita harus memperbaiki cara produksi, misal harus cuci tangan, pakai sarung tangan, tidak pakai drum bekas lagi tapi pakai stainless steel," katanya.

Ngadinem Sansuwito, warga negara Indonesia di Yunani, berjualan tempe untuk menambah penghasilan di tengah krisis negeri itu. Foto: Istimewa

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Agustinus Ngadiman mengatakan tempe sudah sangat layak menjadi warisan budaya dunia karena keberadaannya di Indonesia punya bukti dan sejarah panjang.

"Di Jawa, tempe selalu digunakan sebagai simbol sebuah tradisi misalnya di Yogyakarta dan Sleman sebagai bagian tumpeng atau makanan untuk memperingati hari kematian saudaranya, untuk kenduri," katanya.

Selain daerah di Jawa Tengah, di Jawa Timur pun yang masih daerah Matraman seperti Madiun, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek juga masih kental dengan tradisi yang mengikutkan unsur tempe.

Meski hanya sekitar 30 persen bahan baku tempe atau kedelai dihasilkan petani dalam negeri dan 70 persen diimpor, tapi tidak membedakan rasa tempe. Ngadiman berharap pemerintah peduli terhadap warisan budaya ini, salah satunya meningkatkan produksi kedelai lokal agar tidak ketergantungan dengan impor.

Berita terkait

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

5 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

6 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

7 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

8 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

8 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

11 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

18 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

18 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

29 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya