Arab Saudi Sita Rp 1.376 T dari Kasus Korupsi Ratusan Pejabat

Selasa, 20 Maret 2018 10:28 WIB

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi mendapatkan lebih dari US$100 miliar, sekitar Rp1.376 triliun, dari ratusan pejabat pemerintahan, pengusaha, dan pangeran yang ditahan pada November 2017.

Ratusan pejabat, pengusaha, dan pangeran ini ditahan karena dituding melakukan korupsi. Mereka harus membayar denda, yang nilainya berbeda-beda tiap orang, atau membuktikan diri tidak bersalah untuk bisa dibebaskan.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan penahanan tersebut adalah sesuatu yang harus dilakukan.

"Nilai [denda] mencapai lebih dari US$100 miliar, tapi tujuan utamanya bukanlah uang. Tujuannya adalah menghukum pelaku korupsi dan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa siapapun yang melakukan korupsi akan menghadapi hukum," ujarnya kepada CBS News, seperti dikutip Bisnis, Selasa 20 Maret 2018.

Simak: Arab Saudi Bekukan 1.200 Rekening Bank Tersangka Korupsi

Advertising
Advertising

Ratusan orang itu ditahan di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh. Miliuner Pangeran Al Walid bin Talal adalah salah satunya. Dia dikabarkan sepakat membayar denda tapi tidak disebutkan berapa besarannya.

Mohammed Al-Sheikh, salah satu penasihat terdekat Mohammed bin Salman, mengakui tidak mudah untuk melakukan penahanan itu. Apalagi, orang-orang yang disasar adalah figur publik.

Menurutnya, sekitar 5%-10% belanja pemerintah hilang setiap tahunnya karena praktik korupsi. Angka itu setara dengan US$10 miliar-US$20 miliar.

Meski demikian, "pembersihan" dari korupsi itu mendapat pertanyaan dari sejumlah pihak karena Mohammed bin Salman baru-baru ini membeli sebuah yacht senilai jutaan dolar AS dan sebuah chateau (kastil) di Prancis.

Terkait hal ini, dia mengaku ingin menyimpan kehidupan pribadinya jauh dari publik. Mohammed bin Salman, yang berusia 32 tahun, menyatakan sebagai anggota keluarga penguasa Arab Saudi bahkan sebelum negara itu terbentuk dia memang memiliki kekayaan yang besar.

"Terkait pengeluaran pribadi saya, saya adalah orang kaya dan bukan orang miskin. Saya bukan Gandhi atau Mandela," tukasnya.

Mohammed bin Salman melanjutkan keluarganya memiliki tanah yang luas dan kehidupan pribadinya tidak mengalami perubahan, sama dengan 10-20 tahun lalu. Namun, dia mengklaim 51% pendapatannya disalurkan untuk amal dan rakyat sedangkan 49% untuk keperluan pribadi.

Pewaris tahta Kerajaan Arab Saudi itu akan berada di AS selama dua pekan, mulai hari ini, dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dia akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan mengunjungi berbagai kota termasuk Silicon Valley di California.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

4 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

3 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya