Marak Skimming, Banyak Nasabah Ingin Migrasi ke Kartu dengan Chip
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 17 Maret 2018 18:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit nasabah pemegang kartu debit dari berbagai bank menginginkan penggantian kartu pembayaran dari magnetic stripe ke kartu berteknologi chip. Hal tersebut terjadi menyusul banyaknya kasus pencurian data di kartu debit dengan cara skimming yang terjadi belakangan ini.
Serrena, salah satu nasabah Bank CIMB Niaga, mengaku resah karena belakangan sering membaca berita soal kejahatan skimming. "Saya jadi parno sendiri, tiap hari cek saldo," katanya pada Tempo di area Weekend Banking Cimb Niaga, Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Maret 2018.
Baca: Cegah Skimming, BRI Bagikan 7 Tips Aman Bertransaksi di ATM
Beberapa nasabah bank lainnya yang ditemui Tempo di pusat perbelanjaan Gandaria City juga mengatakan hal serupa. Lona, 30 tahun, misalnya, setelah mendengar berita soal kejahatan skimming dia menjadi was-was ketika bertransaksi dengan kartu Automated Teller Machine (ATM) di mesin Electronic Data Capture (EDC).
Lona yang hampir selalu menggunakan kartu ATM-nya untuk berbelanja juga risau. "Sudah ada kejadian seperti ini, maunya semua kartu ada chipnya," ujarnya sembari mengantre di salah satu kasir toko pakaian.
Tak hanya ATM, mesin EDC menjadi objek yang rentan terkena praktik kejahatan skimming. Mesin EDC ini berfungsi menerima pembayaran dari pelanggan ke toko menggunakan kartu, baik itu kartu kredit maupun kartu debit.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal, menyatakan, kartu dengan teknologi chip memang lebih aman dibandingkan dengan teknologi pita magnetik. "Lebih mahal memang namun lebih aman," kata dia kepada Tempo, Kamis, 15 Maret 2018.
Untuk hal ini, bank sentral juga sudah mewajibkan seluruh perbankan nasional menggunakan kartu pembayaran dengan teknologi chip meliputi kartu anjungan tunai mandiri (ATM), debit, dan kredit paling lambat pada tahun 2021.
Namun, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan target penerapan teknologi chip pada 2021 dianggap terlalu lama. Sebab, teknologi sistem pembayaran berkembang dengan cepat.
Oleh sebab itu, Eko menilai, perlu ada sikap yang proaktif antara nasabah dengan perbankan untuk mencegah skimming. "Ini menyangkut keamanan transaksi nasabah menggunakan kartu," kata Eko.