OJK Sebut Sejumlah Alasan Investor Asing Tertarik Investasi di RI

Sabtu, 17 Maret 2018 17:35 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso berbicara kepada wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat, 28 Desember 2017. TEMPO/Budiarti Utami Putr

TEMPO.CO, London - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melebarkan peluang untuk menarik para investor asing melakukan investasi, terutama di bidang infrastruktur. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kurangnya dana pemerintah untuk pembangunan infrastruktur menjadi salah satu alasan untuk menarik investor asing menanamkan modalnya di Indonesia.

“Skema pembiayaan campuran atau blended finance menjadi alasan yang menarik bagi investor untuk membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia,” kata Wimboh kepada seratus investor asal Inggris Raya dalam acara The Indonesia Infrastructure Investment Forum 2018 di London, Inggris, Jumat, 16 Maret 2018.

Baca: Indonesia Disebut Negara Tujuan Investasi Terbaik Kedua di 2018

Saat ini terdapat 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang digarap oleh pemerintah, termasuk di dalamnya 37 proyek prioritas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mengucurkan dana sebesar US$ 17,5 triliun yang setara dengan Rp 240,6 triliun. Jumlah itu hanya sepuluh persen dari total pendanaan pembangunan infrastruktur Indonesia yang mencapai US$ 181,6 triliun atau setara dengan Rp 2.471 triliun.

Sementara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendanai 39 persen atau US$ 71,8 triliun yang setara dengan Rp 987,3 triliun biaya perkembangan infrastruktur. Dana paling banyak dikucurkan melalui skema filantropi atau Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) hingga 51 persen atau senilai US$ 92,4 triliun setara dengan Rp 1.270,9 triliun.

Advertising
Advertising

Untuk 37 program prioritas, Pemerintah menganggarkan dana senilai US$ 164,2 triliun setara Rp 2.257,9 atau 90 persen dari total dana infrastruktur yang dibutuhkan. Dana tersebut direncanakan berasal dari skema KPS atau skema pembiayaan campuran.

Menurut Wimboh, investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia juga turut membantu upaya dalam memenuhi tujuan rencana pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Indonesia bersama ratusan negara Perserikatan Bangsa-Bangsa lainnya. mengurangi perubahan iklim. Pembangunan infrastruktur Indonesia juga sesuai dengan komitmen upaya mengurangi perubahan iklim sesuai Perjanjian Paris.

Jumlah dana yang berasal dari filantropis yang luar biasa banyak, kata Wimboh, dipertuntukkan mendorong SDGs. "Serta mendukung upaya melawan perubahan iklim untuk negara berkembang, termasuk Indonesia,” ucapnya.

Wimboh menuturkan, investasi ini terutama akan menarik para investor jangka panjang. Situasi moneter Indonesia yang menerapkan suku bunga rendah mendorong investor jangka panjang untuk mengeruk hasil investasi yang lebih tinggi lewat alternative investment.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menjelaskan skema pendanaan infrastruktur yang bersumber dari filantropi bisa saja dilakukan. Hal tersebut sudah pernah dilakukan di Indonesia.

"Mereka (filantropis) memiliki ketertarikan masing-masing. Ada filantropis yang ingin masuk (investasi) pada masalah kesehatan, infrastruktur yang dikaitkan dengan climate change, itu bisa saja ditampung," ujarnya pada akhir Oktober 2017 lalu.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

17 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

4 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya