BPS Sebut Ekspor Produk Masih Didominasi dari 3 Provinsi Ini

Jumat, 16 Maret 2018 12:15 WIB

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 20 Oktober 2017. Penurunan nilai ekspor Indonesia pada September 2017 sebesar US$ 14,54 miliar, turun 4,51% dibanding bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, hingga kini, produk ekspor masih didominasi dari tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Total kontribusinya sebesar 38,04 persen dari nilai ekspor US$ 28,65 miliar.

Karena itu, menurut Suhariyanto, ke depan, perlu didorong provinsi lain menghasilkan barang-barang yang berorientasi ekspor. "Supaya total ekspor mengalami kebaikan," ucapnya di BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca: BPS: Ekspor Nonmigas Indonesia Terpaku ke 3 Negara, Cina Terbesar

Suhariyanto menjelaskan, sumbangan terbesar terhadap ekspor sepanjang Januari-Februari 2018 adalah US$ 4.945,4 juta (17,26 persen) di Jawa Barat, US$ 3.054,5 juta (10,65 persen) di Jawa Timur, dan US$ 2.900,1 juta (10,12 persen) di Kalimantan Timur.

Di Jawa Barat, barang yang ekspor berupa kendaraan dan bagiannya serta mesin dan peralatannya. Lalu, ekspor barang paling banyak dari Jawa Timur adalah perhiasan dan crude palm oil (CPO) alias minyak sawit mentah. Untuk penjualan dari Kalimantan Timur berupa bahan bakar mineral, khususnya batu bara dan CPO.

Advertising
Advertising

Menurut Suhariyanto, nilai ekspor dari provinsi lain tergolong kecil. Data BPS menunjukkan Riau menduduki posisi keempat dari 34 provinsi ekspor terbesar dengan kontribusi 9,58 persen pada Januari-Februari 2018. Sedangkan provinsi lain terpaut 0,01-6,58 persen.

Adapun lima provinsi yang menempati peringkat terbawah adalah Nusa Tenggara Barat dengan 0,24 persen, Bengkulu (0,12 persen), Aceh (0,1 persen), Nusa Tenggara Timur (0,03 persen), Maluku (0,02 persen), dan Gorontalo (0,01 persen).

Total ekspor Indonesia pada Februari 2018 menurun 3,14 persen dibanding Januari 2018, yaitu dari US$ 14.553,4 juta menjadi US$ 14.096,8 juta. Sebab, ekspor nonmigas menurun 3,96 persen dari US$ 13.229,8 juta menjadi US$ 12.705,9 juta. Penurunan bisa terdongkrak karena ekspor migas naik 5,08 persen dari US$ 1.323,6 juta menjadi US$ 1.390,9 juta.

Suhariyanto menilai Indonesia perlu memperluas pasar ekspor nontradisional. Tak hanya itu, peningkatan nilai tambah produk ekspor juga penting. "Mengembangkan diversifikasi (penganekaragaman) barang-barang ekspor yang menghasilkan banyak nilai tambah," ujarnya.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

6 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

6 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

11 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

14 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

14 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

15 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

15 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya