Cegah Kepanikan, OJK Minta BRI Segera Tuntaskan Masalah Dana Raib

Selasa, 13 Maret 2018 11:53 WIB

Bank BRI. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Kediri - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri Slamet Wibowo meminta Bank Rakyat Indonesia atau BRI lebih cepat menjawab keluhan puluhan nasabah yang merasa kehilangan dananya. Hal ini dilakukan agar kejadian tersebut tak memicu kepanikan yang lebih luas.

Menurut Slamet, kejahatan pembobolan seperti ini bukan pertama kali terjadi di perbankan Indonesia. Biasanya, pelaku melakukan pencurian data di mesin-mesin ATM. “Bank harus memeriksa dengan teliti mesin ATM mereka agar tak dipasang skimmer,” katanya, Selasa, 13 Maret 2018.

Baca: Belajar dari Kasus BRI, Ini Tips Terhindar dari Skimming Kartu

Peralatan skimmer yang terpasang di dalam mulut kartu ATM ini bekerja mengkloning atau mencuri data dari magnetic stripe kartu ATM. Karena ukurannya yang sangat kecil dan tipis, keberadaannya kerap tak disadari nasabah ataupun petugas perawatan mesin ATM.

Untuk menghindari kejahatan serupa, nasabah diminta memanfaatkan mesin ATM yang berada di kantor perbankan atau yang dijaga petugas keamanan. OJK juga meminta petugas bank di lapangan lebih responsif mengedukasi masyarakat tentang tata cara bertransaksi dengan aman.

Advertising
Advertising

Terlebih, ucap Slamet, saat ini penggunaan transaksi online makin digemari masyarakat. “Minimal ingatkan nasabah untuk mengganti PIN secara periodik,” ucap Slamet.

Pernyataan Slamet itu menanggapi puluhan nasabah BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, yang ramai-ramai memblokir rekening mereka. Belasan nasabah melaporkan berkurangnya uang di rekening mereka meski tak melakukan penarikan.

Hal itu diketahui saat hendak melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan mendapati uang mereka telah berkurang. Rata-rata uang mereka berkurang mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Total, ada 30 nasabah yang sempat menjadi korban praktik skimming tersebut.

BRI menyatakan telah mengganti kartu ATM 30 nasabah itu. BRI juga telah mengganti jumlah uang para nasabah yang habis dikuras oleh pihak tak bertanggung jawab tersebut.

Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto menyebutkan perusahaan hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. “Kami masih selidiki, diduga ada skimming, yakni penggandaan informasi atau data oleh pihak tertentu,” ucapnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 12 Maret 2018. Pelaku disinyalir menggandakan informasi dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit atau ATM secara ilegal.

ZARA AMELIA

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

6 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

6 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya