JK Jelaskan Tantangan Pangan Akibat Melonjaknya Penduduk

Kamis, 8 Maret 2018 14:29 WIB

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Wapres Jusuf dalam konferensi Kabul Peace Process di Kabul, Afghanistan 28 Februari 2018. REUTERS / Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan pertanian Indonesia menghadapi banyak sekali tantangan. Pemerintah butuh rencana penyelesaian masalah jangka pendek hingga jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan.

JK menuturkan salah satu tantangannya adalah pertambahan penduduk. Dalam 30 tahun, penduduk dunia diprediksi mencapai 9 miliar orang. Adapun di Indonesia jumlah penduduknya diperkirakan bertambah menjadi 350 juta orang pada 2045.

Dengan kondisi tersebut, kebutuhan pangan yang dibutuhkan terus-menerus naik kira-kira 3 persen per tahun. "Indonesia harus siap meningkatkan kebutuhannya 3 persen per tahun," kata JK di JCC, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.

Jika jumlah penduduk bertambah, lahan pertanian pun semakin menyempit. Belum lagi perubahan iklim yang tengah terjadi mempengaruhi produksi produk pertanian. Ketersediaan air juga menjadi masalah besar bagi pertanian. Pasokan air sulit didapat jika hutan ditebang dan gunung dipotong terus-menerus.

"Pangan butuh air, air butuh hutan, hutan butuh gunung. Potonglah bukit di Garut, di Dieng, banjir-lah. Korban lagi, dan sebagainya," kata JK.

JK menuturkan, pendapatan petani juga menjadi salah satu tantangan yang harus diperhatikan pemerintah. Petani, kata dia, bekerja paling keras tapi pendapatannya jauh di bawah rata-rata upah minimum di Indonesia. Menurut dia, pendapatan petani hanya sekitar Rp 1 juta per bulan.

Dampaknya, jumlah petani semakin sedikit karena banyak dari mereka beralih menjadi pegawai di pabrik. Kondisi tersebut menjadi dilema bagi pemerintah. Di satu sisi negara kekurangan petani, tapi di sisi lain terjadi penyerapan tenaga kerja. Pabrik mampu menampung 100-200 pekerja, sedangkan satu lahan sawah hanya tiga orang.

Pada era 1960-1970, JK mengatakan, kekhawatiran terhadap masalah pangan bisa ditangani dengan revolusi hijau dan revolusi biru. Namun dunia berubah dan revolusi yang baru dibutuhkan.

JK mengatakan salah satu solusinya terletak pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Bibit hibrid, misalnya, telah lazim digunakan di negara lain, sementara di Indonesia masih menjadi pertanyaan.

Dia mencontohkan India yang mampu meningkatkan produksi pertanian tanpa menambah lahan dengan memanfaatkan teknologi. "Dulu India impor gandum. Sekarang malah ekspor gandum. Malah kita mengimpor beras juga dari India," ujar JK. Dia mengatakan pemerintah harus banyak belajar dari negara lain.

Menurut JK, peran pengusaha juga penting untuk memastikan ketahanan pangan. Pengusaha mampu membangun pusat riset pangan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan teknologi di bidang pertanian. Dengan riset, produktivitas bisa meningkat dan tantangan pertanian bisa diatasi.

Dia mengatakan rencana penyelesaian masalah pangan penting dipikirkan demi masa depan. "Boleh kekurangan baju. Kita pakai baju, cuci lagi, pakai lagi. Tapi kekurangan pangan tidak bisa tergantikan. Tidak bisa makanan kemarin kita makan lagi hari ini," ujarnya.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

21 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

24 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

26 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

32 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya