Rupiah Melemah, Darmin Nasution Andalkan Bank Indonesia
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 5 Maret 2018 20:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar dipengaruhi sentimen luar. Dia menuturkan kondisi di dalam negeri tak bermasalah.
Darmin mengatakan sentimen itu muncul dari pidato Gubernur Bank Sentral Amerika, Federal Reserve, Jerome Powell. Di depan Kongres Amerika, Powell menyatakan kondisi ekonomi Amerika terus menguat, begitu pula inflasi.
Karena tak ada masalah di dalam negeri, Darmin menilai situasi ini seharusnya bisa dikendalikan Bank Indonesia. "Dalam situasi begitu ya kami mengharapkan Bank Indonesia bisa melakukan pengendalian," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
Simak: Karena Ini, Menteri Darmin Tak Khawatir Rupiah Melemah
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pelemahan rupiah saat ini, terutama dari sisi kebutuhan transaksi dolar. Menurut dia, fundamental moneter dan fiskal Indonesia pun baik. "Kalau itu merupakan suatu yang kebutuhan untuk mereka yang butuh transaksi dolar, kami tidak melihat alasan yang mengkhawatirkan," ujarnya.
Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan pelemahan rupiah justru baik untuk investasi internasional dan ekspor. Selama dalam kisaran yang stabil, dia menuturkan tak akan ada masalah.
"Dengan rupiah lemah, barang kita jadi murah. Dengan rupiah lemah, investasi ke Indonesia jadi murah. Jadi asal masih dalam kisaran yang stabil saya kira tidak masalah," ujar Darmin Nasution.
Rupiah tercatat melemah dalam beberapa hari ini. Pekan lalu, rupiah berada di posisi terendah, yaitu Rp 13.751 per dolar Amerika. Hari ini nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah di level Rp 13.762 per dolar Amerika.