Dorong Perekonomian, PUPR Bangun 1.000 Rumah di Asmat Papua

Minggu, 4 Maret 2018 19:11 WIB

Sejumlah pekerja sedang melakukan bedah rumah, di Jalan Cilincing Lama I RT 13 RW 03, Jakarta, 7 Juli 2017. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI melaksanakan program bedah rumah bagi warga tidak mampu, dengan mekanisme pembiayaan dari perusahaan swasta melalui program CSR. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun 1.000 unit rumah di Asmat. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid berharap pembangunan di wilayah tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian serta menjadikan hunian masyarakatnya lebih layak huni.

Khalawi menyatakan pihaknya siap membantu meningkatkan kualitas hunian bagi masyarakat di Kabupaten Asmat. Sebab, dengan tinggal di rumah yang layak huni, kesehatan masyarakat khususnya anak-anak bisa lebih terjaga dengan baik.

Baca: Sepanjang 2017, Lokasi Bogor Paling Dicari Pemburu Properti

Selain memberikan bantuan rumah, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan juga memberikan bantuan lampu solar hemat energi dari PT Panasonic kepada masyarakat Asmat. Adanya lampu penerangan hemat energi yang menggunakan energi solar cell diharapkan dapat membantu penerangan bagi masyarakat Awsmat di malam hari. “Kami siap membantu masyarakat Asmat untuk memiliki rumah yang layak huni,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 2 Maret 2018.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Asmat menyatakan adanya bantuan pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR atas pemberian bantuan di sektor perumahan bagi masyarakat Asmat,”ujar Bupati Asmat Elias Kambu.

Advertising
Advertising

Elias Kambu menjelaskan, pada 2018 Kementerian PUPR memberikan bantuan di sektor perumahan berupa 150 unit rumah khusus dan 1.000 unit rumah dalam Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). “Bantuan perumahan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Meskipun masyarakat kami punya lahan di dusun yang luas, tapi kemampuan untuk membangun rumah sangat sulit,” ucapnya.

Meski status kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua, telah dicabut, namun saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Asmat beserta Kementerian atau Lembaga serta instansi terkait lainnya tetap melakukan pendampingan. Pendampingan dilakukan kepada masyarakat Asmat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali di kemudian hari.

Selain di sektor infrastruktur seperti jalan dan hunian bagi masyarakat, pihaknya juga melakukan pembenahan di sektor sanitasi berupa penyediaan air bersih. Dengan demikian, selain menempati rumah yang layak huni bantuan dari pemerintah pusat, masyarakat pun bisa menikmati fasilitas air bersih sehingga kesehatannya pun lebih terjaga dengan baik. “Pembangunan perumahan bagi masyarakat Asmat ini tersebar di empat distrik yang ada di Kabupaten Asmat,” kata Elias.

BISNIS

Berita terkait

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

23 jam lalu

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

2 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya