Berapa Kurs Rupiah yang Cocok dengan Perekonomian Indonesia?

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 2 Maret 2018 17:40 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 13.200-Rp 13.300 per dolar AS sebagai rentang yang cocok dengan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan fluktuasi nilai rupiah dalam beberapa hari terakhir yang berada pada kisaran Rp 13.700-Rp 13.800 sudah berlebihan, dan berada di bawah nilai fundamental (undervalued).

"Sebenarnya waktu kemarin trading (perdagangan) pada level Rp 13.200-Rp 13.300 itu masih di level yang cocok ya. Jadi kalau sekarang ini ya menurut kami (Bank Indonesia) sudah terlalu berlebih," kata Mirza di Jakarta, Jumat, 2 Maret 2018.

Baca juga: BI Sebut Kurs Rupiah 13.800 per Dolar AS Berlebihan, Ini Sebabnya

Mirza menegaskan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hanya bersifat sementara karena tekanan eksternal. Terlebih, rupiah bukan satu-satunya mata uang yang melemah terhadap dolar AS.

Advertising
Advertising

Pelemahan rupiah ini karena perbaikan data ekonomi AS, terutama dari indikator keyakinan konsumen dan proyeksi kenaikan inflasi. Selain itu, pidato Gubernur baru The Federal Reserve Jerome Powell yang mengafirmasi kenaikan suku bunga acuan AS pada tahun ini secara bertahap menyusul membaiknya perekonomian AS.

Jika melihat kondisi ekonomi domestik, kata Mirza, justru akan memberikan sentimen positif dan akan menahan pelemahan rupiah terlalu dalam.

Baca juga: Kurs Rupiah Tembus Rp 13.800 per Dolar AS, BI Siap Intervensi

"Ini bukan fenomena Indonesia saja. Krona Swedia itu dari awal Februari sampai akhir Februari 2018 melemah 4,9 persen, Dollar Kanada 3,8 persen, Australian Dolar 3,6 persen. Kalau kita lihat negara berkembang, pada waktu awal Februari sampai akhir Februari, Rupiah melemah 2,6 persen," ujar Mirza.

Bank Indonesia mencatat volatilitas rupiah sejak 1 Januari 2018 hingga 1 Maret 2018 sudah menyentuh 8,3 persen, dibandingkan sepanjang 2017 yang hanya tiga persen.

Bank Sentral, kata Mirza, siap untuk melakukan stabilisasi di dua pasar, yakni pasar valas dan pasar Surat Berharga Negara (SBN), jika nilai rupiah terus undervalued.

ANTARA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya