Gihon Telekomunikasi Indonesia Tawarkan Saham Perdana

Reporter

Zara Amelia

Jumat, 2 Maret 2018 14:59 WIB

Penyandang disabilitas dari Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) mengamati pergerakan harga saham saat mengikuti Sekolah Pasar Modal bagi Difabel di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Januari 2017. Pelatihan ini mengenalkan investasi melalui jual beli saham bagi kaum difabel. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, JAKARTA-PT Gihon Telekomunikasi Indonesia menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Jumlah saham yang ditawarkan maksimal sebanyak 200 juta saham atau sebesar 33,49 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Seluruh saham yang ditawarkan melalui IPO ini merupakan saham baru. Rentang harga penawaran mulai dari Rp1.100 - Rp1.300 per saham.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pelunasan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), modal kerja operasional, serta belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portofolio menara.

Direktur Utama Gihon Telekomunikasi Indonesia Rudolf P Nainggolan mengatakan, potensi pertumbuhan perusahaan penyewaan menara telekomunikasi independen dapat meningkat secara signifikan. Sebab, para operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus membangun menara tambahan. Sehingga, operator utama tersebut mengalihkan pembangunan menara ke perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka.

“Saya yakin bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen,” ujar Rudolf saat konferensi pers di Gedung UOB, Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Rudolf, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi. "Terutama karena status independen dari perusahaan menara independen," ucap Rudolf menambahkan.

Pada aksi korporasi ini, Gihon Telekomunikasi Indonesia menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Indo Premier Sekuritas merencanakan periode pemesanan atau book-building mulai 28 Februari hingga 12 Maret 2018. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek lndonesia direncanakan pada 9 April 2018.

Tahun ini, Rudolf menargetkan penambahan sebanyak 67 menara telekomunikasi oleh Gihon Telekomunikasi Indonesia. Sehingga, total menara milik perusahaan nantinya berjumlah 493 menara.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

17 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

15 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya