Harga BBM Non-Subsidi Naik, Pengendalian Inflasi Kian Sulit

Senin, 26 Februari 2018 12:43 WIB

Petugas mengoprasikan selang Pertamax Plus di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina kawasan Otista, Jakarta (26/8). Habisnya persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa SPBU di daerah merupakan konsekuensi dari pengaturan kuota yang diterapkan. Tempo/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi akan berdampak cukup besar terhadap inflasi. Dia pun memperkirakan pengendalian inflasi akan semakin sulit tahun ini akibat kenaikan harga BBM nonsubsidi itu.

"Pengaruh terhadap inflasi akan besar," kata Bhima kepada Tempo, Senin, 26 Januari 2018.

Bhima berpendapat besarnya dampak terhadap inflasi ini lantaran mulai bergesernya pengguna BBM bersubdisi ke nonsubsidi. BBM jenis Pertamax dan Pertalite, ujar Bhima, menyumbang masing-masing 17 dan 40 persen terhadap total konsumsi BBM di Indonesia. Dia berujar, hal ini harus diwaspadi oleh pemerintah. "Sensitivitas kenaikan Rp 1 pun terhadap inflasi menjadi semakin besar. Artinya andil terhadap inflasi secara total pun perlu diperhitungkan oleh pemerintah," kata Bhima.

Baca: Harga Pertamax dan BBM Non-Subsidi Lain Naik per 24 Februari 2018

Inflasi BBM nonsubsidi, menurut Bhima, juga bakal merembet pada persoalan lain. Masih tingginya harga pangan ditambah kenaikan harga BBM diprediksi akan berimbas pada pengurangan konsumsi masyarakat. Akibatnya, terjadi penurunan daya beli yang akan menahan laju pertumbuhan ekonomi.

Advertising
Advertising

Bhima memperkirakan efek dari kenaikan BBM nonsubsidi ini bisa panjang, bisa ke toko retail yang makin sepi, misalnya. "Nanti imbasnya, karena konsumsi dan rumah tangga itu 56 persen terhadap PDB, maka pola konsumsi melambat dan pertumbuhan ekonomi kita sulit mencapai target 5,4 persen. Konsekuensinya ke sana," tuturnya.

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM nonsubsidi mulai Sabtu pekan lalu, 24 Februari 2018. Pertamina menyatakan kebijakan penyesuaian harga itu dipengaruhi harga minyak mentah di pasar internasional yang terus naik. Adapun yang dinaikkan yaitu harga BBM jenis Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). Produk jenis Pertamina Dex (CN 53) dan Dexlite (CN 51) juga mengalami penyesuaian harga.

Untuk Jawa dan Bali, harga Pertamax naik Rp 300 per liter menjadi Rp 8.900, sedangkan Pertamax Turbo menjadi Rp 10.100. Minyak solar Dexlite naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.100 dan Pertamina Dex dari Rp 9.250 menjadi Rp 10 ribu. Adapun harga BBM nonsubsidi di daerah lain rata-rata lebih mahal mulai Rp 100 hingga Rp 1.850 per liter. Di Maluku, harga Pertamax mencapai level tertinggi yakni Rp 11.750 per liter.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya