Mungkinkah Calon Tunggal Gubernur BI, Perry Warjiyo, Ditolak DPR?

Senin, 26 Februari 2018 11:41 WIB

Perry Warjiyo . Tempo/Panca Syurkani.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengirimkan nama calon Gubernur Bank Indonesia pengganti Agus Martowardojo, yakni Perry Warjiyo. Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Amir Uskara, menjelaskan, karena hanya ada satu nama yang diusulkan Presiden, kemungkinannya hanya ada, dua yakni diterima atau ditolak.

Baca: Rekam Jejak Perry Warjiyo, Calon Gubernur BI Pilihan Jokowi

Walaupun hanya ada satu nama yang dikirimkan, tetap terbuka kemungkinan nama lain diajukan lagi. Dengan catatan, hasil uji kelayakan Perry tidak disetujui DPR. "Kalau ditolak, Presiden harus mengajukan nama lain," katanya, Ahad, 25 Februari 2018.

Sementara itu, surat dari Presiden tentang pencalonan Perry Warjiyo baru akan dibacakan pada sidang paripurna seusai reses. Anggota DPR akan kembali berkantor pada Senin, 5 Maret 2018.

Setelah surat dibacakan dalam sidang paripurna, akan diadakan rapat Badan Musyawarah DPR. Baru kemudian ditugaskan kepada Komisi XI untuk membahas. Sedangkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) baru akan dijadwalkan setelah surat Presiden sampai di Komisi XI.

Advertising
Advertising

Saat ini, Komisi XI juga tengah membahas nama-nama calon Deputi Gubernur BI pengganti Perry Warjiyo. Nama-namanya adalah Dody Budi Waluyo, Doddy Zulverdi, dan Wiwiek Sisto.

Sebelumnya, ekonom Indef, Bhima Yudhistira, menuturkan Perry Warjiyo adalah sosok internal Bank Indonesia yang berpengalaman, sehingga mampu meningkatkan soliditas di tubuh otoritas moneter. Namun ia dikhawatirkan kurang membuat gebrakan dalam menjawab tantangan global, sehingga membuat Bank Indonesia berada dalam status quo.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan, Muhammad Purnamasidi, berujar, jika terpilih sebagai Gubernur BI, Perry Warjiyo harus membuat kebijakan yang lebih dinamis. Dinamis yang dimaksud adalah baik untuk penguatan kerangka kebijakan moneter dan makroprudensial, lebih maju dan progresif dibanding kebijakan Gubernur Bank Indonesia yang lama.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya