Marak Kecelakaan Kerja, DPR Ubah Aturan Penunjukan Pimpinan BUMN

Minggu, 25 Februari 2018 08:47 WIB

Suasana pembangunan proyek LRT saat pemerintah menginstruksikan pemberhentian sementara proyek infrastruktur layang, di Jalan Rasuna Said, Jakarta, 21 Februari 2018. Meski ada instruksi pemberhentian sementara proyek infrastruktur layang, namun pengerjaan bagian bawah tetap dilakukan. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat tengah merevisi aturan penunjukan presiden komisaris dan direktur utama perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Hal ini dilakukan akibat maraknya kecelakaan kerja di sejumlah proyek konstruksi.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Asman mengatakan nantinya pemerintah harus membicarakan penunjukan presiden komisaris dan direktur utama dengan dewan. Adapun aturan yang tengah direvisi yakni Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

"Kami akan merevisi UU 19 tahun 2003, penunjukan presiden komisaris dan direktur utama harus dibicarakan dengan DPR," kata Azam dalam diskusi "Proyek Infrastruktur: Antara Percepatan dan Pertaruhan" di Cikini, Jakarta, Sabtu, 24 Februari 2018.

Azam mengungkapkan, aturan itu menugaskan komisaris utama memberikan arahan kepada direksi perseroan dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, ujar Azam, komisaris utama harus memiliki kualifikasi dan kompetensi dalam menjalankan tugasnya.

Azam pun mempertanyakan apakah para komisaris utama perusahaan pelat merah sudah menjalankan tugasnya terhadap perseroan dengan baik. Musababnya, dia menemukan sejumlah komisaris utama yang merangkap jabatan.

"Kalau merangkap, apalagi punya jabatan struktural di pemerintahan, kapan dia bisa memberikan arahan dan pengawasan? Ini jadi masalah terhadap keberlangsungan dan perjalanan BUMN dengan baik," kata Azam.

Advertising
Advertising

Azam mengatakan, pembahasan revisi aturan tersebut telah dimulai sejak tahun lalu. Komisi VI pun menargetkan pembahasan revisi rampung pada akhir tahun ini.

"Akhir tahun ini paling lambat. Harusnya tahun kemarin, tapi banyak hal yang harus kami selesaikan sehingga agak molor," ucapnya.

Persoalan manajerial perusahaan pelat merah menjadi salah satu yang disoroti dalam kasus kecelakaan kerja yang marak terjadi belakangan ini. Ketua Masyarakat Konstruksi Indonesia, Harun Alrasyid Lubis mengatakan ada persoalan organisasi yang terjadi di perusahaan BUMN karya yang mendapat penugasan untuk membangun infrastruktur.

Harun mengatakan, perusahaan pelat merah tersebut mendapat penugasan yang terlampau besar dengan target waktu pendek. Namun, ujar Harun, sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun pembiayaan, tidaklah mencukupi. Kecelakaan kerja terakhir terjadi di proyek Becakayu.

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya