Sri Mulyani Ganti Sistem Belanja Kementerian Gunakan Kartu Kredit

Rabu, 21 Februari 2018 18:54 WIB

Presiden Joko Widodo, berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani akan mengganti sistem belanja setiap satuan kerja di Kementerian atau Lembaga (K/L) menggunakan kartu kredit korporat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kartu kredit yang digunakan berasal dari Himpunan Bank Milik Negaara (Himbara). Langkah ini ditujukan agar penggunaan anggaran belanja kementerian dan lembaga lebih transparan.

"Ini akan memudahakan, lebih akuntabel dan setiap pengeluaran ada catatannya. Tidak perlu lagi bikin kuitansi," kata Sri Mulyani usai Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Anggaran K/L Tahun 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.

Simak: Sri Mulyani Raih Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia

Kartu kredit tersebut merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan dengan Himbara. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan hari ini, Rabu, 21 Februari 2018 di Kementerian Keuangan. Adapun kartu kredit tersebut diterbitkan oleh bank anggota Himbara, yaitu Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BRI.

Menurut Sri Mulyani, plafon kartu kredit tersebut berkisar antara Rp 50-200 juta. Ia menilai penggunaan kartu kredit lebih aman dibandingkan menerbitkan kartu debit. "Issue sejumlah satkernya yang mereka sudah siap melakukan konversi," kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan penggunaan kartu kredit ini akan mendukung fleksibilitas satuan kerja di kementerian dan lembaga ketika harus berpergian untuk melaksanakan tugas. Ia juga meminta kepada Himbara agar menjaga keamanan kartu kredit tersebut.

"Karena dulu saya kerja di Bank Dunia, suka travelling di seluruh dunia, begitu kartu kredit dipakai di tempat tidak biasa, lebih dari satu transaksi dibekukan. Saya khawatir kalau tidak ada keamanan seperti itu, takutnya akan disalahgunakan," ujar dia.

Sri Mulyani meminta agar dana rakyat yang ada di kartu kredit milik kementerian dan lembaga dimanfaatkan dengan penyusunan rencana penggunaan anggaran dan program kerja yang efektif dan efisien untuk kepentingan masyarakat. "Yang digesek uang rakyat jadi digunakan secara pruden. Dengan demikian kita akan semakin memperbaiki Republik Indonesia," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

22 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

22 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

23 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya