Bank Ganesha Catat Laba Bersih Rp 51,1 Miliar Sepanjang 2017
Reporter
Andita Rahma
Editor
Martha Warta
Rabu, 21 Februari 2018 17:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Ganesha Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 51,1 miliar sepanjang 2017. Angka tersebut meningkat 30 persen year-on-year (yoy) dari Rp 39,2 miliar di periode yang sama tahun 2016. Adapun laba bersih sebelum pajak mencapai Rp 67,8 miliar.
Naiknya laba bersih tersebut didukung kapasitas pendapatan yang kuat dan disiplin untuk mengurangi biaya operasional. Total pendapatan operasional naik 38 persen yoy menjadi Rp 247,8 miliar, yang didorong pertumbuhan pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya. Pendapatan bunga bersih sendiri naik 32 persen yoy menjadi Rp 211,6 miliar dari Rp 160,9 miliar di 2016.
Baca: Diskon BCA 61 Persen, Antrean Panjang di McDonald's dan Starbucks
Bank Ganesha juga mengembangkan portofolio kredit sebesar 20 persen yoy menjadi Rp 2,903 triliun dari Rp 2,426 triliun di 2016, yang terdiversifikasi dengan baik dan disalurkan ke beragam sektor. Total aset mencapai Rp 4,528 triliun atau naik 8 persen yoy dari Rp 4,236 triliun pada 2016.
“Pendapatan berbasis biaya juga naik 91 persen yoy menjadi Rp 36,2 miliar dari Rp 18,9 miliar di tahun sebelumnya,” kata Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang. Dari sisi kewajiban, total pendanaan bank juga meningkat secara substansial sebesar Rp 3,381 triliun per akhir Desember 2017 atau naik 24 persen yoy. Produk tabungan pun juga naik 121 persen yoy menjadi Rp 463 miliar.
Untuk giro meningkat 56 persen yoy menjadi Rp 784 miliar. Sedangkan deposito berjangka naik hanya 6 persen yoy menjadi Rp 2,134 triliun. “Karena itu, rasio CASA membaik menjadi 36,9 persen di 2017 setelah sebelumnya 26,1 persen di 2016,” ujar Surjawaty.
Bank Ganesha pun juga meluncurkan beragam produk dan layanan bekerja sama dengan berbagai mitra strategis selama 2017. Alhasil, PT Pemeringkat Efek Indonesia pun memberikan Bank Ganesha peringkat korporasi idBBB+ dengan outlook stabil.
“Kami akan terus mencatatkan perbaikan dalam beragam rasio keuangan utama, termasuk kapitalisasi, efisiensi operasional, margin, likuiditas, kualitas aktiva, dan struktur pendanaan. Di 2018 ini, kami juga akan memperkuat strategi bisnis menuju customer centric,” ucap Surjawaty.