Go-Jek Belum Juga IPO, Ini Kata Dirut BEI

Rabu, 21 Februari 2018 06:02 WIB

Ruang tamu kantor Pusat PT. Go-Jek Indonesia di daerah Blok M, Jakarta, 26 Januari 2018. Suasana kantor yang nyaman ini hampir mirip dengan kantor perusahaan multinasional Google. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan akan mengatur waktu untuk bertemu dengan manajemen perusahaan layanan on-demand berbasis aplikasi, Go-Jek. Tito mengatakan otoritas pasar modal telah menyiapkan 'karpet merah' untuk Go-Jek melantai di bursa.

"Silakan, kami siapkan (untuk Go-Jek) IPO. Yang belum apa," kata Tito di gedung BEI, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Tito menyampaikan, peraturan BEI sudah memungkinkan perusahaan start up seperti Go-Jek untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering. Ihwal profitabilitas, kata Tito, perusahaan yang rugi pun dapat melakukan IPO dengan menyertakan proyeksi kapan akan memperoleh keuntungan.

Simak: Go-Jek Nilai Aturan IPO di Indonesia Belum Fleksibel

"Perusahaan rugi boleh IPO tapi mereka harus buat proyeksi kapan untungnya, kami minta kalau bisa dua tahun sudah untung. Aturan kami dua tahun," ujar Tito.

Advertising
Advertising

Tito mengatakan, selain aturan profitabilitas, otoritas bursa mengharuskan perusahaan memiliki aset berwujud senilai Rp 5 miliar. Tito pun meyakini Go-Jek mampu memenuhi kriteria tersebut.

Tito melanjutkan, perusahaan yang merugi memang bakal tercatat di papan pengembangan Bursa Efek. Namun, dia menyebut hal tersebut tidak menjadi masalah selama perusahaan memberikan proyeksi pertumbuhan.

"Emang kenapa (kalau papan pengembangan)? Investor tetap beli kalau ada proyeksi. Nett tangible asset Rp 5 miliar, Go-Jek pasti bisa," kata Tito.

Tito berujar saat ini pihaknya memang masih menunggu pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) kapitalisasi perangkat lunak dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Aturan itu sedianya selesai pada 15 Desember tahun lalu. Tito mengatakan, akan semakin banyak perusahaan rintisan yang bisa mendaftar di bursa jika aturan itu rampung.

Namun, lanjut dia, dengan aturan yang ada saat ini pun perusahaan start up juga bisa melakukan IPO.

"Bisa, tapi mereka punya penilaian sendiri berdasarkan paid up capital (modal disetor) mereka," kata Tito.

Sebelumnya, President dan co-founder Go-Jek Andre Soelistyo mengatakan regulasi di Indonesia masih menjadi kendala bagi perusahaan seperti Go-Jek untuk IPO. Andre mengatakan aturan IPO di luar negeri lebih fleksibel. Dia memang menyebut keharusan mencatatkan laba masih menjadi kendala bagi perusahaan rintisan seperti Go-Jek untuk melantai di bursa.

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya