Gaji Pegawai Indomaret Lebih Tinggi dari Gaji Pegawai Bank

Reporter

Bisnis.com

Editor

Martha Warta

Selasa, 20 Februari 2018 08:58 WIB

Seorang kasir merapikan kembali barang-barang di Indomaret Pondok Cabe VI pasca perampokan yang digagalkan Polres Tangerang Selatan dengan menembak mati seorang pelaku, Jalan Lapangan Terbang, Pamulang, Tangerang Selatan, 15 November 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta -Pekerja di sektor perbankan memiliki imej parlente dan kinclong. Namun ternyata, gaji yang mereka terima tidak secemerlang penampilan yang harus dijaga di depan para nasabah.

Isu kesejahteraan karyawan masih menjadi tantangan besar yang belum terpecahkan. Sebab, tidak semua pegawai bank mendapatkan gaji yang cukup untuk membiayai hidup layak.

Prana Rifsana, Ketua Umum Serikat Pekerja PT Bank Permata Tbk., mengatakan pekerja di sektor perbankan di beberapa wilayah bahkan masih menerima gaji di bawah standar upah minimum provinsi.

Baca: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp 2 Triliun ke Pengelola Indomaret

Dia mengambil contoh kasus di Kota Depok. Dalam penetapan upah minimum sektoral, para pekerja di industri jasa perbankan bersama dengan jasa perdagangan diputuskan mendapatkan upah Rp 3,69 juta per bulan.

Simak: 5 Langkah Sederhana dan Akurat untuk Mengelola Keuangan, Gaji dan THR Dijamin Cukup

Advertising
Advertising

Upah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan gaji pekerja di sektor pasar modern, supermarket, dan hypermarket, yang ditetapkan Rp 3,98 juta per bulan. Upah pegawai bank jauh di bawah gaji pekerja di sektor kimia dasar, industri kimia organik, energi, dan logam yang ditetapkan Rp 4,17 juta per bulan.

Di Jawa Timur, upah karyawan bank di Kota Surabaya lebih rendah dibandingkan dengan pegawai bank di Kota Pasuruan. “Gaji pegawai bank di bawah upah pegawai pasar modern seperti Indomaret dan Alfamart," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Simak: PNS, Pegawai BUMN, dan Profesional Mengidolakan Rizieq Shihab

Minimnya kesejahteraan pegawai bank menjadi salah satu agenda advokasi yang diusung oleh Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan (Jarkom SP Perbankan). Gabungan serikat pekerja dari 19 bank tersebut menuntut upah layak bagi para pekerja di sektor perbankan.

Tuntutan utama mereka adalah kenaikan upah sebesar 30% di atas Upah Minimum Provinsi (UMP). Mereka merasa layak mendapatkan kenaikan upah mengingat besarnya kontribusi sektor perbankan terhadap perekonomian nasional.

Selama ini, menurut Prana, rendahnya upah yang diterima oleh pegawai bank disebabkan oleh minimnya keterlibatan serikat pekerja dalam penentuan upah. Serikat pekerja sudah berupaya berunding dengan asosiasi perbankan seperti Persatuan Perbankan Nasional (Perbanas), Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), dan Himpunan Bank Negara (Himbara).

Namun, pada setiap perundingan tersebut tidak satupun dari asosiasi yang merasa dapat mewakili perusahaan industri perbankan dalam merundingkan upah minimum sektor perbankan.

Padahal, di sisi lain, kontribusi sektor perbankan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional maupun daerah cukup besar.

Dia memaparkan data, pada kuartal III tahun lalu kontribusi laba emiten sektor perbankan terhadap ekonomi nasional mencapai 27,53%. Hanya kalah dari emiten farmasi.

Berita lainnya tentang gaji dapat dibaca di Tempo.co.

BISNIS

Baca: Viral Gaji Pegawai Bank Vs Indomaret, Ini Gaji Atlet Asian Games

Berita terkait

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

20 jam lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

1 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

4 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

8 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

10 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

10 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya