Suku Bunga Kredit Konsumsi Terendah dalam Enam Tahun Terakhir

Reporter

Bisnis.com

Editor

Martha Warta

Minggu, 18 Februari 2018 17:30 WIB

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan, memperkirakan pasar properti nasional di tahun 2018 akan lebih positif. "Ini didorong oleh kenaikan permintaan dari masyarakat kelas menengah dan tren penurunan suku bunga kredit," katanya. Di sisi suplai, perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 hanya akan terjadi sebagai dampak hari raya Idul Fitri serta pilkada serentak. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Suku Bunga kredit konsumsi rupiah industri perbankan per November tahun lalu menyentuh level terendah dalam enam tahun terakhir.

Mengutip Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia pada Minggu, 18 Februari 2018, sejak 2012 hingga pengujung 2016 besaran suku bunga kredit konsumsi selalu di kisaran 13%. Adapun, per November tahun lalu turun ke level 12,78%.

Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk. Adrian Panggabean berpendapat, pada tahun ini terbuka peluang bagi suku bunga kredit lini bisnis konsumsi untuk turun. “Ini karena tingkat suku bunga simpanan akan terus turun,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu, 18 Februari 2018.

Baca: Tumbuh 64 Persen, BI: Transaksi Uang Elektronik Rp 11,5 T di 2017

Sejalan dengan potensi penurunan suku bunga kredit konsumsi, bank yakin permintaannya bakal meningkat. Alhasil, kredit konsumsi / konsumer ini diyakini dapat menjadi penopang pertumbuhan kinerja penyaluran kredit pada 2018. Sejumlah bank bahkan mengaku sedang mengejar pertumbuhan agresif pada lini bisnis ini.

Advertising
Advertising

Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk. Bianto Surodjo sempat menyatakan, pihaknya optimistis segmen kredit konsumsi dapat tumbuh dua digit tahun ini. “Kami mengharapkan size kredit konsumsi Permatabank dapat tumbuh di atas 10%,” ujarnya.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. turut mengutarakan pendapat senada dengan Bank Permata. BMRI hendak lebih agresif untuk memacu pertumbuhan kredit ritel, salah satunya segmen konsumer, yang diharapkan menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit pada 2018.

Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi menuturkan, salah satu bisnis yang memiliki potensi besar dari segmen tersebut yakni kredit pemilikan rumah (KPR). “KPR tahun lalu sebagian besar tumbuh di secondary market. Tahun ini kami akan coba untuk lebih agresif di primary market,” ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

10 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya