INDEF: 70 Persen Pasar Ekspor Itu-itu Saja

Sabtu, 17 Februari 2018 07:10 WIB

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 20 Oktober 2017. Penurunan nilai ekspor Indonesia pada September 2017 sebesar US$ 14,54 miliar, turun 4,51% dibanding bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan perluasan pasar negara tujuan ekspor menjadi salah satu prioritas yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja ekspor saat ini. Pasar alternatif dengan potensi besar yang dimaksud adalah Amerika Latin, Eropa Timur, Rusia, hingga Afrika.

“Sekarang hampir 70 persen pasar kita adalah pasar yang itu-itu aja, Cina, India, Eropa, dan Amerika,” ujarnya, kepada Tempo, Jumat 16 Februari 2018. Menurut dia, diplomasi perdagangan internasional harus dioptimalkan.

Bhima melanjutkan kualitas ekspor saat ini juga tak sehat karena sangat bergantung pada komoditas mentah. “Jadi ketika harga komoditas cenderung menurun seperti sekarang atau tidak sebaik 2017 mengakibatkan ekspor kita juga menurun, ini harus diakhiri dengan memberikan nilai tambah,” ucapnya.

Simak: INDEF: Kinerja Utang Luar Negeri Kurang Produktif

Dia berujar pemerintah harus serius mendorong industri pengolahan serta industri lain yang berorientasi ekspor. “Izinnya dipermudah, insentif fiskal ditambah, investasi digenjot.” Dengan demikian nilai dan kualitas ekspor dapat meningkat. Tren pertumbuhan ekspor jika masih banyak bergantung pada komoditas mentah seperti kelapa sawit dan batu bara diperkirakan hanya akan berada di kisaran 7 persen tahun ini.

Advertising
Advertising

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menyampaikan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2018 defisit sebesar US$ 670 juta. Hal itu disebabkan oleh total nilai ekspor yang lebih rendah dibandingkan dengan total nilai impor. Adapun total ekspor pada Januari adalah US$ 14,46 miliar dan total nilai impor US$ 15,13 miliar. “Defisit ini dipicu oleh sektor migas yang defisit US$ 0,86 miliar, meskipun sektor non migas telah surplus US$ 0,18 miliar,” kata Kepala BPS Suhariyanto.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan kenaikan impor di satu sisi juga menunjukkan pergerakan aktivitas ekonomi karena kebutuhan bahan baku dan barang modal. Tapi, hal itu juga membutuhkan antisipasi peningkatan nilai ekspor. “Kalau melihat dari sisi komponennya memang ini akan selalu menjadi sesuatu yang harus kita jaga, di satu sisi defisit itu kan menggambarkan impor meningkat tajam,” ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, kemampuan ekspor tetap harus ditingkatkan yang juga disertai dengan peningkatkan produksi dalam negeri yang berkualitas ekspor. “Sehingga defisit dari impor ini tidak menyebabkan persepsi tentang risiko eksternal kita.”

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menambahkan peningkatan impor tersebut sejalan dengan peningkatan investasi sepanjang tahun lalu. “Akselerasi impor ini mendukung data Produk Domestik Bruto (PDB) investasi yang mengalami kenaikan,” ujarnya. Bank Indonesia mencatat kenaikan impor pada Januari 2018 di satu sisi menunjukkan adanya perbaikan atau pemulihan perekonomian domestik.

Mirza melanjutkan defisit neraca perdagangan pun berdampak pada peningkatan defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) yang diprediksi mencapai 2,1 persen dari PDB. “Memang agak naik sedikit, tapi itu masih pada level yang sehat, karena tahun lalu 1,7 persen, sedangkan tahun ini sekitar 2-2,1 persen,” katanya.

GHOIDA RAHMAH | FAJAR PEBRIANTO | SYAFIUL HADI

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

6 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

6 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya