Jokowi Terus Kejar Target 126 Juta Sertifikat Tanah, Ini Sebabnya

Kamis, 15 Februari 2018 10:48 WIB

Ribuan warga memadati ruas jalan usai menghadiri penyerahan sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi di Taman Lokasa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, 16 Januari 2017. Presiden menargetkan tujuh juta sertifikat tanah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada tahun 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tak bosan mengejar target penyelesaian 126 juta sertifikat tanah untuk seluruh Indonesia. Hingga tahun 2017 tercatat baru 51 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat.

"Kenapa ini terus saya kejar, karena setiap saya ke daerah, ke provinsi, ke desa sama saja keluhan yang masuk telinga saya: masalah lahan," kata Presiden Jokowi saat acara penyerahan 4.500 sertifikat untuk rakyat di Desa Hattu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu, 14 Februari 2018. "Baik masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan masyarakat, karena belum pegang sertifikat."

Baca: Program Sertifikasi Tanah, Jokowi: Biar Tak Berantem Terus

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sebelumnya hanya 500 ribu sertifikat yang keluar tiap tahun sehingga perlu perubahan kinerja agar bisa menyelesaikan target 126 juta sertifikat tersebut. Oleh sebab itu, ia meminta Menteri Agraria dan tata ruang Sofyan Djalil memenuhi target tujuh juta sertifikat dan 2019 sebanyak sembilan juta harus tercapai.

Kalau tidak, menurut Jokowi, banyak orang yang masih akan terus mengalami masalah sengketa lahan. "Tidak apa-apa kantor BPN nggak tidur urus sertifikat. Dulu 500 ribu sekarang tujuh juta. Nyatanya juga bisa kemarin 5 juta, maka tahun ini dan tahun depan juga harus bisa. Kerja harus pakai target," tuturnya.

Presiden menginginkan semua kerja dengan target dan akan terus akan mengawalnya hingga target tersebut tercapai. "Saya akan ikuti Kanwil mana yang tidak memenuhi target. Saya sudah janjian ke Pak Menteri (ATR/Kepala BPN), kalau nggak keluar tujuh juta, copot. Bekerja memang harus seperti itu, kalau nggak, ya nggak rampung-rampung urusan ini," katanya.

Dalam kesempatan ini, Presiden secara simbolis membagikan sertifikat kepada 12 perwakilan masyarakat guna mewakili 4.500 penerima sertifikat yang hadir. Menteri Agraria yang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengungkapkan penerima 4.500 sertifikat ini berasal dari Kota Ambon sebanyak 2.500 sertifikat dan Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 2.000 sertifikat.

Sofyan menjelaskan Provinsi Maluku yang memiliki 2,6 juta bidang baru 14 persen yang sudah bersertifikat, sehingga masih banyak yang harus dikerjakan. "Pada 2017 kita berhasil mengeluarkan sertifikat 44.450 bidang untuk seluruh Provinsi Maluku. Untuk 2018 targetnya adalah 57 ribu bidang," ujarnya. Selain Presiden Jokowi dan Menteri Sofyan, pembagian sertifikat tanah untuk rakyat ini juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Maluku Said Assagaff.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya