Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 14 Februari 2018 19:15 WIB

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari, menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak mendistribusikan beras impor dari Vietnam dan Thailand untuk menurunkan harga beras yang melambung

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengadaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Andrianto Wahyu Adi mengatakan kedatangan kapal dari Thailand dan Vietnam, yang membawa beras impor, diperkirakan akan berlangsung hingga pekan depan. "Estimation time of arrival (ETA) bisa berubah-ubah," katanya, Rabu, 14 Februari 2018.

Andrianto menuturkan, hingga kini, sudah 57 ribu ton beras impor yang tiba di Indonesia. Beras tersebut semuanya berasal dari Vietnam yang diangkut dua perusahaan eksportir beras dari negara tersebut, yakni Vinafood I dan Vinafood II.

Baca juga: Beras Impor Sudah Datang, Masih Disimpan di Gudang

Beras tersebut tiba di Pelabuhan Tenau, Kupang, sebanyak 10 ribu ton, 6.000 ton dari Pelabuhan Merak, Banten, serta 41 ribu ton berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta.

Menurut Andrianto, dari total itu, beras lebih dulu tiba dan bongkar di Pelabuhan Tenau. Adapun kapal di Tanjung Priok lebih dulu harus mengantre untuk dapat bersandar dan bongkar. Kapal di Pelabuhan Merak, kata dia, juga sudah bersandar dan sedang dalam proses bongkar meskipun sebelumnya sempat terkendala dalam kelengkapan dokumen eksportir, yang tiba terlambat. “(Kamis) beras impor mulai masuk ke gudang di Sunter,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Bulog sempat mengestimasi waktu kedatangan kapal pengangkut beras impor pada 11, 12, 13, 15, 17, 20 dan 22 Februari. Sejumlah jadwal sesuai dengan yang diperkirakan, tapi ada pula yang meleset akibat mengalami sejumlah kendala di lapangan.

Baca juga: 51 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Diperkirakan Tiba Hari Ini

Andrianto memaparkan, kapal biasanya akan tertahan di pelabuhan karena mengurus berbagai dokumen, seperti dokumen serah-terima barang, biaya sandar, terminal handling atau proses bongkar, dokumen bea cukai, hingga karantina dan fumigasi.

Selain itu, kendala di lapangan dapat terjadi akibat cuaca. Pasalnya, proses bongkar beras akan terhenti bila sedang hujan karena beras diangkut dengan kapal bulk, bukan container. Belum lagi jika gelombang besar, perjalanan kapal akan melambat hingga tidak berani berangkat.

Pada Kamis esok, 15 Februari 2018, diperkirakan sejumlah kapal pengangkut beras impor dari Vietnam dan Thailand akan kembali tiba di pelabuhan yang berbeda. Beras impor akan tiba di Pelabuhan Panjang sebanyak 20 ribu ton, Pelabuhan Benoa 4.750 ton, dan Pelabuhan Tanjung Perak 20 ribu ton. Kapal yang akan tiba di Tanjung Perak berasal dari Thailand, selebihnya dari Vietnam.

BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

4 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

19 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya