Bos Go-Jek Sebut Dana Investasi Akan Dialokasikan ke 4 Hal Ini

Selasa, 13 Februari 2018 09:18 WIB

Pendiri dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim berpose di Kantor GO-JEK, Kemang, Jakarta, 1 Maret 2016. Setelah diluncurkan pada Januari 2015, aplikasi GO-JEK kini sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek, pada awal 2018 sudah mendapat injeksi dana dari sejumlah perusahaan besar. Sebut saja Google yang menginvestasikan dana sekitar Rp 16 triliun, disusul PT Astra International Indonesia Tbk sebesar Rp 2 triliun, dan terakhir dari anak usaha Djarum Group melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau perusahaan e-commerce Blibli.

Meski bentuk kerja samanya berbeda-beda, CEO Go-Jek Nadiem Makarim menyebut dana yang didapatkan tetap dialokasikan untuk layanan utama yang disediakan perusahaan. "Semua alokasi dan bujet kami sangat mengikuti besarnya market kami. Jadi terutama transportasi, makanan, logistik, dan payment," katanya saat ditemui di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.

Baca: Go-Jek Nilai Aturan IPO di Indonesia Belum Fleksibel

Keempat hal yang disebutkan Nadiem itu mengambil alokasi dana terbanyak. Ia juga memastikan bahwa penggunaan dan pengalokasian dana tidak bergantung pada investor, tapi pihak Go-Jek itu sendiri.

Bentuk kerja sama antara Go-Jek dan para investor cukup beragam. Untuk kerja sama dengan Blibli hingga kini masih dalam masa perundingan serta sedang dilihat peluang dan probabilitas apa saja yang memungkinkan.

Advertising
Advertising

Namun keduanya, baik Nadiem sebagai perwakilan dari Go-Jek, maupun Kusumo Martanto sebagai CEO PT GDN, menyatakan hal yang menjadi irisan dari kedua perusahaan ini ialah fokusnya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Untuk kerja sama dengan pihak Astra, Nadiem juga menyampaikan belum ada detailnya. Namun ia mengatakan bentuk kerja sama yang sudah jelas ialah yang terkait dengan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, yang memang menjadi instrumen bisnis Go-Jek. Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan dengan Google, Nadiem mengatakan berbagai macam kolaborasi di bidang data dan produk.

Produk yang dimaksud Nadiem akan berfokus pada product engineering. Hal yang berkaitan dengan product engineering yang dimaksud CEO Go-Jek ini di antaranya machine learning, optimasi, serta automasi. "Itu akan dieksplorasi dengan Google," katanya.

FADIYAH | RR ARIYANI

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

2 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

2 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

2 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

2 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya