RI Anggota G-20, Jokowi Larang Dubes Cari-cari Bantuan Asing

Senin, 12 Februari 2018 14:32 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya saat membuka rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia (KEPPRI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, 11 Februari 2018. Raker tersebut dihadiri 134 kepala perwakilan para dubes dengan tema Diplomasi Zaman Now. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang para perwakilan RI di luar negeri terutama para duta besar mencari-cari bantuan dari negara tempat bertugas untuk Indonesia. Terlebih saat ini Indonesia sudah masuk dalam kelompok negara G-20.

"Yang perlu saya ingatkan, kita ini sudah masuk negara G-20. Artinya kita ini sudah masuk golongan negara besar. Jangan lagi ada yang merasa inferior, merasa kita ini rendah. Kita jangan lagi mencari-cari bantuan-bantuan," kata Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI di luar negeri di Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.

Baca: Sri Mulyani Menteri Terbaik, Jokowi: Makro Ekonomi RI On Track

Menurut Jokowi, Indonesia yang sudah masuk G-20 seharusnya sudah membantu negara-negara lain. "Jangan nanti begini lagi," kata Jokowi sambil mengulurkan tangan sebagai tanda meminta.

Dalam acara yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Jokowi menegaskan Indonesia negara besar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga baik. Di antara anggota G-20, Indonesia berada di urutan tiga atau empat.

Advertising
Advertising

"Kalau kita masih merasa inferior juga, bagaimana kita mau gagah. Dalam summit, konferensi, saya selalu minta Bu Menlu, Dubes, yang kita mau konferensi, nanti makan malam saya minta duduknya di sebelah tuan rumah," katanya. "Kita ini negara besar jangan di pojok. Enggak mau saya."

Saat berfoto pun, Jokowi meminta berada di sebelah atau sela satu dengan yang di tengah. "Jangan sampai paling pojok. Saya sudah pesan-pesan. Bukan untuk saya. Untuk menunjukkan negara kita sebagai negara yang besar," katanya.

Di ASEAN, menurut Jokowi, hanya Indonesia yang masuk G-20. "Kita negara besar, kalau ada yang menawarkan bantuan, ndak saya bilang. Kalau perlu kita bantu negara-negara yang memerlukan bantuan. Kemarin kita bantu negara-negara di Pasifik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan pentingnya diplomasi ekonomi dari perwakilan RI di luar negeri. "Kita harus serius menggarap pasar-pasar non-tradisional. Saya berikan contoh kemarin setelah kunjungan ke berbagai negara, terutama di negara Asia Selatan. Saya kaget juga bahwa masih banyak negara yang kita pandang sebelah mata padahal potensi ekonomi besar sekali," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

30 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

42 menit lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

14 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

16 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

17 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya