Pekan Depan Perdagangan IHSG Masih Dibayangi Aksi Jual

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Minggu, 11 Februari 2018 12:05 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada pekan depan, 12-16 Februari 2018, pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi masih terkoreksi. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan hal ini seiring dengan maraknya aksi jual meskipun fundamental ekonomi cukup kuat.

"Namun posisi IHSG juga masih di persimpangan, di mana jika ada sentimen negatif, maka akan mudah untuk kembali melemah," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 11 Februari 2018.

Baca: Sektor Tambang Merosot, IHSG Melemah Lagi

Reza memperkirakan pergerakan IHSG pada pekan depan akan berada di kisaran level support 6.415-6.448 dan level resisten 6.545-6.567. Prediksi tersebut turun dibanding sebelumnya, yang tercatat berada pada level support 6.578-6.588 dan level resisten 6.655-6.695.

Karena itu, Reza berharap kondisi IHSG tidak terjadi aksi jual masif agar tidak melemah terlalu dalam. Ia juga meminta investor mencermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG. "Waspadai juga potensi pelemahan akibat aksi ambil untung," ujarnya.

Advertising
Advertising

Perdagangan IHSG sepanjang pekan kemarin diwarnai dengan maraknya aksi jual seiring pelemahan bursa saham global, yang diikuti dengan masih berlanjutnya laju rupiah yang terdepresiasi. Akibatnya, hal ini menjadi salah satu sentimen negatif bagi IHSG.

Sepanjang pekan, tercatat pergerakan IHSG masih melemah dengan penurunan -1,86 persen atau di bawah dari pekan sebelumnya, yang turun -0,48 persen. Adapun high level yang diraih mencapai 6.613, di bawah sebelumnya di 6.686, dan level terendah mencapai 6.526 dari sebelumnya 6522.

Maraknya aksi jual setelah terimbas aksi sell off di bursa saham Amerika Serikat karena kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed, yang diperkirakan akan cenderung agresif, juga turut menyeret IHSG pada zona merah.

Pada akhir pekan kemarin, tampaknya aksi jual masih terjadi seiring imbas berbagai sentimen, seperti pelemahan bursa saham global, masih melemahnya rupiah, dan berlanjutnya aksi jual asing. Aksi jual dari bursa saham global yang membuat pergerakan sejumlah saham melemah merupakan efek psikologis dari pelaku pasar yang terimbas pelemahan bursa saham lain.

Sepanjang pekan lalu, asing mencatatkan nett sell Rp 5,39 triliun dari pekan sebelumnya nett sell Rp 4,24 triliun. Selain itu, nilai transaksi bersih asing tercatat Rp 4,79 triliun, di bawah sebelumnya yang masih net buy Rp 597,98 miliar (year-to-day).

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

9 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya