TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 9 Februari 2018, setelah turun 0,6 persen atau 39,11 poin ke level 6.505,52.
Adapun pada perdagangan Kamis, 8 Februari 2018, IHSG ditutup menguat 0,15 persen atau 9,76 poin di posisi 6.544,63. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.460,64–6.505,52.
Baca juga: Semua Indeks Melemah, IHSG Anjlok Lagi ke Level 6.400 di Sesi I
Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 101 saham menguat, 268 saham melemah, dan 202 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong oleh sektor tambang yang merosot 2,48 persen, disusul sektor aneka industri yang turun 1,76 persen. Adapun hanya sektor industri dasar yang menguat 1,83 persen.
IHSG mengekor pelemahan bursa saham Asia dan global setelah bursa saham Amerika Serikat kembali mengalami penurunan besar pada penutupan perdagangan Kamis, 8 Februari 2018, di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi.
Baca juga: Perdagangan Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Melemah Tipis
"Tahap koreksi di pasar saham bisa bertahan sepanjang Februari dan mungkin sampai bulan Maret," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip Reuters, Jumat, 9 Febrauri 2018.
Saham-saham penekan IHSG:
ASII -2,09 persen
TLKM -1,74 persen
HMSP -0,82 persen
GGRM -2,35 persen
Saham-saham pendorong IHSG:
TPIA +12,66 persen
UNVR +1,89 persen
INTP +3,07 persen
BMRI +0,61 persen
IHSG melemah 1,10 persen atau 72,13 poin ke level 6.472,51 pada akhir perdagangan sesi I siang tadi, dengan tekanan utama dari sektor industri dasar, tambang, dan properti.