Bitcoin Indonesia Ingin Jadi Komoditas Bukan Alat Pembayaran

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Jumat, 9 Februari 2018 07:15 WIB

bitcoin

TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin.co.id atau Bitcoin Indonesia, sebuah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang market place untuk cryptocurrency atau digital aset, menginginkan pemerintah menjadikan bitcoin sebagai komoditas bukan sebagai alat pembayaran (mata uang).

"Kami sejak awal memang tidak pernah bergerak ke arah alat pembayaran. Karena itu, harapannya kami bisa di-treat sebagai komoditi," kata Leader Consultan Bitcoin.co.id Nidya Rahmanita, yang ditemui Tempo usai menjadi pembicara dalam diskusi Transaksi Gelap Menggunakan Bitcoin dan Pengendalian Negara di Kantor Taruna Merah Putih, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.

Baca: Mata Uang Virtual Termasuk Bitcoin Tak Dijamin Bank Indonesia

Nindya mengaku pihaknya hingga sekarang masih menunggu regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Ia juga mengaku, telah beberapa kali bertemu dengan BI dan OJK untuk melakukan pengenalan mengenai digital aset tersebut.

Nindya juga menampik jika transaksi yang dilakukan sama sekali tidak bisa dikenali atau biasa dikenal sengan anonymous. Menurut Nindya, Bitcoin.co.id semua pengguna atau member bisa dilacak karena menggunakan psudonemous.

Advertising
Advertising

"Jadi kita tahu seperti nomor rekeningnya, atau IP addresnya. Tetapi kalau belum diatur kan malah, penerima atau pengirim malah tidak tahu," kata Nidya.

Sementara itu. Robertus Ori Setianto, Konsultan Hukum Keuangan Digital mengatakan dirinya tidak menolak keberadaan bitcoin. Namun, kata dia, pihaknya tidak sepakat jika bitcoin dijadikan alat pembayaran atau currency.

"Bitcoin bukan barang haram, tapi biarkan jadi mainan saja. Meski demikian, harus ada pembatasan dalam regulasi dan kalau sebagai mata uang atau alat tukar sebaiknya tolong dipikir-pikir," kata dia.

Sebab, menurut Robertus, bitcoin tidak memiliki aturan fundamental ekonomi yang menjadikan hal ini sebagai alat tukar. Sehingga, sebagai pengguna kita tidak bisa tahu (mengukur) bagaimana nilainya bisa naik dan turun.

Daniel Yusmic Foekh, Dosen Hukum Perdagangan Universitas Atma Jaya mengatakan jika memang fenomena bitcoin atau digital aset ini sudah sedemikian meluas ada baiknya pemerintah mulai memberikan regulasi yang jelas. Sebab, jika tidak nantinya bisa menimbulkan persoalan di kemudian hari.

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

1 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

16 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

21 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

34 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia yang Unggul di Berbagai Negara

35 hari lalu

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia yang Unggul di Berbagai Negara

Apa saja komoditas ekspor nonmigas Indonesia yang menjadi unggulan?

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

42 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

46 hari lalu

Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Bitcoin (BTC) diperkirakan kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

50 hari lalu

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menyatakan bahwa harga cabai dan beras sudah mulai turun. Sedangkan harga daging ayam dan telur masih stabil tinggi.

Baca Selengkapnya

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

52 hari lalu

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya