Mata Uang Dunia Tertekan, BI Pastikan Jaga Volatilitas Rupiah

Rabu, 7 Februari 2018 09:43 WIB

Bank Indonesia Pastikan Utang Pemerintah Aman

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis stabilitas sistem keuangan di Indonesia ke depan tetap terjaga di tengah tekanan pada mata uang dunia, termasuk rupiah. "BI selalu ada di pasar untuk meyakinkan stabilitas sistem keuangan terjaga. Kami akan jaga volatilitasnya," kata Agus saat ditemui setelah menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam, 6 Februari 2018.

Pelemahan sejumlah mata uang terhadap dolar Amerika Serikat, menurut Agus, adalah bentuk transisi yang sedang berjalan akibat perbaikan ekonomi dari sisi investasi, konsumsi, dan tingkat pengangguran di negara yang dipimpin Presiden Donald Trump tersebut. Selain itu, hal tersebut merupakan kondisi normal akibat adanya penyesuaian aturan pajak Amerika yang baru disetujui dan pelantikan Jerome Powell sebagai pemimpin baru bank sentral Amerika (The Fed).

Baca: Dolar Melemah, Rupiah Masih Terdampar di Zona Merah

Lebih jauh, Agus menyebutkan situasi di negara besar berdampak pada negara berkembang. Untuk Indonesia, laporan pertumbuhan ekonomi yang baik dan inflasi yang sesuai dengan target cukup mengimbangi penguatan dolar Amerika.

Terkait dengan tren pelemahan kurs rupiah, Agus menuturkan hal tersebut bersifat sementara mengingat ekonomi Indonesia tetap baik, yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan neraca pembayaran. "Kemarin itu ada surat utang negara yang jatuh waktu dan membuat dana keluar," ucapnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah 40 poin menjadi 13.560 per dolar Amerika. Sedangkan sebelumnya rupiah diperdagangkan pada posisi 13.520 per dolar Amerika.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

17 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya