Jokowi Belum Puas Pertumbuhan Ekonomi 2017 Capai 5,07 Persen

Selasa, 6 Februari 2018 16:48 WIB

Presiden Joko Widodo makan siang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, 6 Februari 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi merasa belum puas dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik sebesar 5,07 persen sepanjang 2017. "Ya angka berapa pun kita memang harus ditingkatkan lagi," kata Jokowi di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Jokowi mengatakan masih banyak peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Peluang itu harus bisa diambil saat ini. Misalnya, dia menyebutkan saat ini sudah saatnya memulai investasi di bidang apapun. "Saya kira ini kesempatan yang baik, apakah di pertambangan, industri, infrastruktur. Menurut saya ini saatnya," ujarnya.

Adapun langkah-langkah untuk mempermudah investasi itu sendiri, kata Jokowi, sudah mulai dilakukan. Yang terbaru, Jokowi mengatakan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memangkas 32 regulasi untuk menyederhanakan aturan demi mendukung pengembangan investasi.

Regulasi yang dicabut tersebar pada subsektor minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batu bara (minerba), ketenagalistrikan, energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE), serta regulasi pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Jokowi berharap, kementerian lain akan mencontoh langkah kementerian yang dipimpin Ignasius Jonan tersebut. "Saya kira kementerian yang lain ini akan terus mengimbangi," kata dia.

BPS sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2017 sebesar 5,19 persen year-on-year. Secara keseluruhan, sepanjang 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen atau lebih tinggi dibanding 2016 yang tercatat 5,03 persen.

Advertising
Advertising

Meski angkanya lebih rendah dari target sebesar 5,2 persen, Kepala BPS Suhariyanto menyatakan angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2017 ini adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir dan merupakan angka pertumbuhan kuartalan tertinggi sepanjang 2017. Namun untuk produk domestik bruto (PDB) lebih rendah 1,7 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan tertinggi pada kuartal VI tersebut didorong oleh banyaknya sentimen positif, antara lain Ekonomi Cina dan Amerika Serikat yang membaik serta mengambil 27 persen dari pangsa ekspor Indonesia. Selain itu, harga komoditas merangkak naik pada kuartal VI yang mendorong nilai ekspor Indonesia.

Untuk pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, Suhariyanto menuturkan pertumbuhan terjadi pada semua sektor lapangan usaha. Sektor informasi dan komunikasi mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 9,81 persen, menyusul jasa lain dengan 8,66 persen serta transportasi dan pergudangan sebesar 8,49 persen.

Berita lainnya tentang Jokowi bisa disimak di tempo.co.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

3 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

3 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

4 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

5 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

6 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

6 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

8 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya