Ada Gizi Buruk, Sri Mulyani Evaluasi Dana Otonomi Khusus Papua

Reporter

Andita Rahma

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 2 Februari 2018 07:00 WIB

Warga membawa bantuan makanan dan obat-obatan di Ewer, Kabupaten Asmat, Papua, 29 Januari 2018. Bantuan makanan dan obat-obatan sebanyak 13 ton akan didistribusikan di sejumlah distrik Kabupaten Asmat untuk menanggulangi KLB gizi buruk dan campak. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengevaluasi penggunaan dana otonomi khusus Papua pasca masalah gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua. Ia akan melihat apakah penggunaan dana dikelola dengan baik.

"Kejadian akhir-akhir ini dengan terjadinya krisis gizi itu memberikan pembelajaran kita apakah anggaran otsus yang selama ini dialokasikan dengan formula sekitar 2 persen dari dana alokasi umum," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.

Baca juga: DPR Akan Audit Dana Otonomi Khusus Papua

Sesuai Undang-Undang Nomor 21 / 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, dana otonomi khusus ditujukan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Papua. "Dana otsus dialokasikan untuk tujuan khusus yakni memberikan keadilan dan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat Papua," ujar dia.

Menurut Sri Mulyani, pihaknya memiliki hak untuk menilai penyaluran anggaran tersebut. Selain masalah krisis kesehatan, pemeriksaan atas penggunaan dana ini juga karena waktu pemberian dana akan berakhir pada 2021 mendatang.

Advertising
Advertising

Senada dengan Sri Mulyani, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pembangunan Bina Daerah Kementerian Dalam Negeri, Diah Indrajati juga akan mengevaluasi pemanfaatan dana otonomi khusus.

Dana tersebut meningkat dari tahun ke tahun dari 2002 hingga 2018. Untuk tahun ini, Provinsi Papua menerima dana sebesar Rp 22,45 triliun, dan Papua Barat Rp 8,02 triliun dari total dana sebesar Rp 61,67 triliun.

Dengan anggaran yang cukup besar, Diah menyayangkan masih adanya temuan penderita gizi buruk di Papua, khususnya di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. "Berarti ada sesuatu yang belum pas dengan kekhususan mereka."

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

6 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

11 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

14 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya