Kajian Mata Uang Digital oleh BI Rampung Dua Tahun Lagi

Rabu, 31 Januari 2018 18:56 WIB

Mata uang digital Bitcoin. REUTERS/Jim Urquhart

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia menargetkan kajian ihwal penggunaan teknologi pencatatan transaksi terintegrasi modern (blockchain), termasuk kajian penerbitan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) rampung pada tahun 2020. Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan kajian itu memerlukan waktu lama lantaran dilakukan secara mendalam.

"Kalau dari timeline kami akan selesai dua tahun, karena kajiannya sangat mendalam," kata Onny di gedung Bank Indonesia, Rabu, 31 Januari 2018.

Onny mengatakan kajian dimulai tahun ini, tetapi otoritas bank sentral telah mulai melakukan benchmarking sejak tahun lalu. Namun, kajian mendalam baru akan dilakukan BI untuk meneliti secara legal dan kesiapan infrastruktur teknologi informasi yang diperlukan. "Pilihan teknologi harus tepat. Kita teliti dari sisi teknisnya. belum dari sisi nanti operasional," kata Onny.

BI, kata Onny, belajar dari sejumlah negara yang juga melakukan kajian terkait, semisal Ekuador, Kanada, Singapura, dan Inggris. Menurut dia, ada sekitar 70 persen bank sentral di seluruh dunia yang melakukan kajian serupa. "Bank of England sudah mulai dari 2016, uji coba saja belum," kata Onny.

Onny berujar, bank sentral akan mengkaji secara hati-hati implikasi blockchain dan digital currency terhadap stabilitas sistem keuangan, moneter, perlindungan konsumen, dan sejumlah aspek lainnya. Kajian yang dilakukan juga melingkupi sektor tertentu yang akan difasilitasi penggunaan blockchain dan mata uang digital tersebut.

Advertising
Advertising

Teknologi blockchain merupakan teknologi dasar untuk pengoperasian mata uang digital. Saat ini mata uang digital yang diterbitkan swasta, seperti Bitcoin, Etherum, dan Ripple juga menggunakan blockchain. Mulai mencuatnya penggunaan teknologi blockchain, termasuk mata uang digital sebagai produknya lantaran alasan efisiensi dan efektivitas di sistem pembayaran.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

10 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya