Perbanas: Relaksasi Bisa Tekan Kredit Macet

Sabtu, 27 Januari 2018 05:30 WIB

Rasio Kredit Macet Syariah Menurun

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menilai relaksasi bisa menjadi instrumen untuk menekan laju kenaikan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional Perbanas Aviliani mengatakan sektor kontruksi atau infrastruktur perlu diwaspadai karena biasanya ada keterlambatan dalam hal pembayaran kredit.

Apalagi, ucapnya, bila proyek yang dibiayai tersebut melibatkan atau bekerja sama dengan pemerintah. "Kalau pemerintah telat bayar, pasti akan terlambat juga angsurannya," kata Aviliani saat dihubungi, Jumat, 26 Januari 2018.

Simak: Kenapa Kredit Macet BPD Masih Tinggi?

Menurut Aviliani, bentuk relaksasi yang bisa dilakukan ialah dengan memberikan perpanjangan masa pembayaran kredit, khususnya untuk debitur yang terlibat dalam proyek infrastruktur pemerintah. Sebagai contoh ia menjelaskan, agar tidak masuk dalam kategori dalam perhatian khusus (kolektabilitas 2), bank bisa menambah waktu pembayaran menjadi lebih dari 90 hari kepada debitur tertentu.

Perbankan mempunyai lima kategori kualitas ketepatan pembayaran kredit. Kelima kategori itu ialah Lancar, Dalam Perhatian Khusus (tunggakan pembayaran sampai 90 hari), Kurang Lancar (120 hari), Diragukan (180 hari), dan Macet (di atas 180 hari). Kredit dapat digolongkan bermasalah atau macet (NPL) bila telah masuk kategori Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet.

Advertising
Advertising

Senada dengan Aviliani, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia Syahrial Ong mengatakan relaksasi diperlukan karena kinerja perbankan akan berpengaruh ke debitur. Sejauh ini, salah satu relaksasi yang biasa dilakukan perbankan terhadap debitur ialah memperlunakan pembayaran. "Biasanya ada adjustment tapi tidak semuanya, hanya di kasus tertentu saja," ucap Syahrial.

Relaksasi tidak hanya di sektor perbankan. Syahrial menyatakan pemerintah juga harus lebih optimal lagi memangkas peraturan yang menghambat pelaku usaha. Langkah deregulasi, menurut dia, belum maksimal diterapkan di level menengah hingga ke bawah atau pemerintah daerah.

Lebih lanjut bila melihat 2018, Syahrial penyaluran kredit di sektor konstruksi berpeluang naik. Salah satu indikatornya ialah mulai membaiknya sektor komoditas. Selain itu, fokus pemerintah yang terus membangun proyek infrastruktur menjadi faktor pendorong bertambahnya kredit di konstruksi atau alat berat. "Saya melihat akan positif," kata dia.

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

16 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

47 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

54 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya