Pengembang Ini Tawarkan KPR dengan DP Nol Persen

Jumat, 26 Januari 2018 18:54 WIB

Sebagai pengampu mandat penyalur KPR bagi masyarakat menengah ke bawah, Bank BTN terus berinovasi melahirkan beragam produk.

TEMPO.CO, Maja - Mirip dengan program uang muka kredit perumahan atau KPR nol rupiah (DP Nol Rupiah) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, salah satu pengembang di daerah Maja, Lebak, menawarkan program uang muka 0 persen (DP Nol Persen). PT Bukit Nusa Indah Perkasa, pengembang Permata Mutiara Maja menawarkan program itu kepada calon pembeli hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

Direktur PT Bukit Nusa Indah Perkasa Cornelius Widjaja mengatakan memakai skema pembiayaan DP Nol Persen kepada calon pembeli rumah tapak MBR bersubsidi sebanyak 1.000 unit. Dia menegaskan, konsep DP Nol Persen yang dilakukan ini berbeda dari konsep pembiayaan DP Nol Rupiah yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca: BTN Siapkan KPR Mikro Bagi Pekerja Informal di Kabupaten Kendal

"Itu di Jakarta, berbeda. Karena Maja ini kan di Banten," ujar Cornelius di Citra Maja Raya, Kamis, 25 Januari 2018. "Dan ini sesuai kriteria pemerintah, minimal 5 persen. Tetapi cara kami adalah subsidi. Jadi istilahnya, developer ini nombok. Kami yang bayarin."

Cornelius menyebut skema pembiayaan ini juga membebaskan konsumen dari PPN. Sehingga, plafon pembiayaan murni dari calon pembeli sebesar 95 persen saja. Meskipun begitu, kata Cornelius, surat-surat BPHTB, biaya KPR, dibayarkan oleh konsumen.

Advertising
Advertising

Menurut Cornelius, konsep DP Nol Persen ini sangat membantu generasi muda atau pekerja muda yang berpenghasilan rendah untuk bisa mendapatkan rumah. Selain itu, konsep ini dinilai ramah bagi generasi muda yang memiliki kebiasaan menabung sangat rendah."Kita cicil nanti 3-6 kali. Saat ini masih ada yang ready stock (MBR bersubsidi)," tuturnya.

Di luar karakter milenial yang cocok dengan pembiayaan rumah DP Nol Persen, kata Cornelius, ada sejumlah permasalahan yang bisa menghantui konsumen. Salah satunya adalah identitas diri melalui e-KTP tidak bisa terdaftar yang membuat pengajuan beli rumah oleh konsumen ditolak atau terhalang prosesnya oleh perbankan.

Contoh lain adalah ketika konsumen memanipulasi penghasilan dan data diri sehingga mempersulit proses pengambilan KPR di perbankan. "Target subsidi kami ada 1.000 unit kami tak tahu sampai kapan. Jadi ya, siapa cepat ya dia yang ambil," kata Cornelius.

Sepanjang 2017 kata Cornelius, Permata Mutiara Maja sudah menjual rumah MBR bersubsidi sebanyak 1.000 unit melalui program KPR. Rencananya, tahun ini masih akan membangun 1.000 unit rumah MBR bersubsidi.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

10 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

11 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya