RI - Sri Lanka Berkomitmen Dorong Perdagangan dan Investasi

Kamis, 25 Januari 2018 13:16 WIB

Presiden Jokowi berjalan bersama Presiden Sri Lanka Mithripala Sirisena dalam upacara penyambutan di Kolombo, Sri Lanka, 24 Januari 2018. Kunjungan ke Sri Lanka mengawali kunjungan Jokowi ke lima negara di kawasan Asia Selatan. AP Photo/Eranga Jayawardena

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama untuk menggenjot nilai perdagangan dan investasi di kedua negara. Sejumlah isu kerja sama bilateral khususnya di dua bidang itu dibicarakan saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Sri Lanka hari ini.

Kedua negara sepakat untuk membentuk Area Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) secara bertahap dimulai dengan perundingan Trade in Goods (TiGs) yang diharapkan selesai dalam dua tahun. Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka juga sepakat membentuk Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi untuk mengatasi hambatan perdagangan dan investasi serta perundingan perjanjian perdagangan secara paralel.

Baca: Shutdown Berpotensi Ganggu Perdagangan Indonesia ke Amerika

Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia untuk memenuhi permintaan Pemerintah Sri Lanka dalam membantu pembangunan infrastruktur dan konektivitas Sri Lanka. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.

Indonesia dan Sri Lanka sudah 66 tahun menjalin hubungan diplomatik. Kedua negara bertekad untuk memperkuat dan membuka peluang-peluang kerja sama baru di berbagai bidang.

Advertising
Advertising

Kunjungan kenegaraan itu dilaksanakan untuk memenuhi undangan Presiden Sri Lanka yang disampaikan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta pada Maret 2017. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan Ketua Oposisi Parlemen Sri Lanka, Rajavarothiam Sampanthan.

Selanjutnya Presiden Jokowi dan Presiden Sri Lanka telah menyaksikan penandatanganan tiga dokumen kerja sama. Ketiga dokumen kerja sama itu meliputi nota kesepahaman Kerja Sama Search and Rescue (SAR), Kerja Sama Pendidikan Tinggi, dan Kerja Sama Penanggulangan Narkoba. Kerja sama di tiga bidang tersebut difokuskan dalam bentuk kerja sama pembangunan kapasitas.

Sebagai rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden ke Sri Lanka, telah diselenggarakan pula kegiatan Forum Bisnis oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI dan Kadin Sri Lanka pada 24 Januari 2018.
Forum bisnis itu bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan kedua negara serta memperbaharui nota kesepahaman kerja sama Kadin kedua negara.

ANTARA

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

8 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya