Gubernur BI: Efek Shutdown Amerika Terhadap Indonesia Minim

Rabu, 24 Januari 2018 05:00 WIB

Agus Martowardojo Terima Penghargaan Governor of The Year se-Asia Pasifik Timur. Y. TOMI ARYANTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan dampak penghentian sementara operasional pemerintah Amerika Serikat (shutdown) terhadap Indonesia sangat minim. Kalau pun ada, dia menuturkan dampaknya justru positif.

Agus mengatakan dampak shutdown Amerika tak terlalu terasa karena hanya terjadi sementara. Dia meyakini pemerintah Amerika juga pasti tak ingin berlarut-larut menghentikan operasionalnya. "Shutdown juga bukan berarti seluruh institusi tapi hanya sebagian dan setingkat federal," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.

Simak: BI Tak Terlalu Khawatirkan Dampak Shutdown Amerika

Penghentian sementara operasional pemerintahan Amerika terjadi akibat Presiden dan Kongres tak sepakat dalam penyusunan anggaran. Sejumlah departemen terkena dampaknya. Beberapa di antaranya adalah Departemen Perdagangan, NASA, dan Departemen Energi.

Shutdown di Amerika ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada 1995-1996 dan 2013, pemerintah Amerika pernah mengalami hal yang sama. Saat itu, shutdown berlangsung sekitar dua minggu.

Advertising
Advertising

Setelah berlangsung tiga hari, pemerintah dan kongres akhirnya menyetujui undang-undang anggaran sementara. Pemerintahan kembali berjalan pada Selasa, 23 Januari 2018 waktu setempat.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya