Regulator Sekuritas AS Khawatir Investor Bitcoin Tak Paham Risiko

Minggu, 21 Januari 2018 16:43 WIB

Bitcoin (virtual currency) coins. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator sekuritas Amerika Serikat meminta kepada industri pendanaan memberikan jawaban atas masalah Bitcoin dan criptocurrency lainnya.

Kepala divisi utama di Komisi Sekuritas dan Bursa Efek AS (SEC) merinci kekhawatiran menyangkut perdagangan investasi liar. Mereka juga bertanya apakah investor dapat memahami risikonya dan bagaimana mengatasi kekhawatiran bahwa pasar bitcoin dapat dimanipulasi.

Baca: Risiko Bubble Bitcoin Ini yang Harus Diwaspadai

"Ada sejumlah isu perlindungan investor yang signifikan dan perlu diperiksa sebelum sponsor mulai menawarkan dana tersebut kepada investor," seperti dikutip dari surat yang ditandatangani Direktur Divisi Manajemen Investasi SEC Dalia Blass, dilansir dari Reuters, Ahad, 21 Januari 2018.

Lonjakan 1.500 persen Bitcoin tahun lalu memicu permintaan investor. Sejumlah perusahaan berlomba meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa yang akan membuat kripto memasuki pasar ritel yang luas. SEC pada Maret menolak permintaan membuat daftar ETF dari investor Cameron dan Tyler Winklevoss, pemilik pertukaran bitcoin Gemini.

Advertising
Advertising

Winklevoss berusaha berinvestasi secara langsung di bitcoin. Perusahaan dana lainnya mempertaruhkan harapan mereka pada kontrak berjangka bitcoin yang baru diluncurkan. Produk yang terdaftar di AS ini menjanjikan basis ETF lebih stabil daripada pasar spot mata uang virtual yang sebagian besar tidak diatur.

Banyak dari proposal tersebut ditarik minggu lalu atas permintaan SEC. Bitcoin terakhir terkoreksi sebagian kecil dari satu persen untuk hari ini di US$ 11.228 di bursa Bitstamp, namun telah jatuh lebih dari 40 persen dari puncaknya pada Desember.

Jeremy Senderowicz, pengacara yang mewakili salah satu proposal untuk produk criptocurrency mengatakan bahwa pernyataan SEC adalah kesepakatan menjadi masalah publik yang harus ditangani oleh fund manager secara kasus per kasus. "Ini menunjukkan bahwa mereka harus meluangkan waktu untuk mempertimbangkan tanggapan industri sebelum mereka mengubah pikiran mereka," kata Senderowicz dari Dechert LLP terkait kekhawatiran atas Bitcoin tersebut.

BISNIS

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya