Harga Daging Ayam Melonjak, Begini Penjelasan Peternak Jawa Barat

Jumat, 19 Januari 2018 10:20 WIB

18_ekbis_DAGINGAYAM

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan membenarkan adanya kenaikan harga daging ayam di tingkat peternak yang memicu lonjakan harganya di tingkat konsumen. “Memang suplai kurang,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 Januari 2018.

Turunnya suplai tersebut, menurut Herry, disebabkan oleh mayoritas peternak ayam menurunkan kapasitas produksinya karena takut merugi. “Paling sekarang kapasitas produksinya maksimal 80 persenan,” ucapnya.

Baca: Harga Daging Ayam Meroket, Pedagang Ancam Mogok

Walhasil, produksi mingguan ayam yang sedianya bisa menembus 60 juta ekor per minggu menurun. “Taksiran sekarang produksi paling 45-50 juta ekor per minggu,” ujar Herry.

Herry menuturkan pemicu peternak ramai-ramai memilih menurunkan kapasitas produksinya adalah fluktuasi harga ayam di level peternak dalam dua tahun terakhir. “Sebulan lalu, harganya sempat Rp 14 ribu per ekor di kandang. Padahal modal kami Rp 19 ribu. Kalau pas kami rugi, enggak ada perhatian pemerintah,” katanya.

Advertising
Advertising

Penurunan kapasitas produksi untuk menutup kerugian tersebut mengakibatkan harga ayam di kandang kini berbalik melonjak menjadi Rp 22 ribu per ekor. “Antara suplai yang seret dan demand meningkat, mudah-mudahan karena demand meningkat,” ucap Herry.

Herry berharap rapat di Kementerian Perdagangan hari ini membahas soal harga acuan ayam di kandang. “Kalau pemerintah mau membuat harga acuan, harga batas, atau harga standar di kandang, setuju banget,” ujarnya.

Namun Herry berpesan agar aturan itu tidak hanya berlaku saat harga sedang tinggi. “Jangan hanya diberlakukan ketika harga tinggi. Kalau harga di atas, pemerintah teriak harus HET (harga eceran tertinggi). Tapi, kalau harga jatuh, pemerintah ke mana?” tuturnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq mengatakan lonjakan harga ayam terjadi di Kota Bandung dalam sepekan ini. “Posisinya sekarang di kisaran Rp 37 ribu per kilogram dari sebelumnya di posisi Rp 34-35 ribu,” ucapnya, Kamis, 18 Januari 2018.

Lonjakan harga ayam yang terjadi sempat memicu rencana pedagang ayam di pasar tradisional di Bandung Raya mogok tiga hari mulai Jumat, 19 Januari 2018. Rencana mogok berjualan itu batal setelah pedagang serta bandar ayam bertemu dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Satuan Tugas Pangan Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Koordinator aksi mogok pedagang ayam di Bandung Raya, Iim Ruhimat, membenarkan batalnya rencana mogok tersebut. “Kami batalkan karena poin yang kami inginkan sudah ketemu. Kami ingin pemerintah melakukan normalisasi harga,” ujarnya.

Menurut Iim, pedagang dan bandar ayam terpaksa menaikkan harga jual karena ayam hidup yang dibeli dari peternak naik. Sudah dua bulan ini harga ayam hidup dari peternak yang biasanya Rp 18-20 ribu per ekor melonjak menjadi Rp 22-23 ribu per ekor.

“Sampai di konsumen itu Rp 36-37 ribu per kilogram. Di pasar kecil bisa sampai Rp 40 ribu per kilogram. Imbasnya juga ke pabrik olahan nugget dan sosis yang sudah menurunkan produksinya. Daging ayam tanpa tulang harganya Rp 50 ribu per kilogram. Seharusnya harganya Rp 35-37 ribu per kilogram,” tutur Iim.

Berita terkait

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

5 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

16 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

29 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Inflasi Maret 2024 0,52 Persen, Trio Telur-Ayam-Beras Penyumbang Terbesar

34 hari lalu

Inflasi Maret 2024 0,52 Persen, Trio Telur-Ayam-Beras Penyumbang Terbesar

BPS mengumumkan laju inflasi Maret 2024 sebesar 0,52 Persen secara bulanan. Terjadi kenaikan indeks harga konsumen menjadi 106,13 pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Inflasi Stabil, Namun Waspada dengan Harga Pangan

41 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Inflasi Stabil, Namun Waspada dengan Harga Pangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai inflasi Indonesia masih rendah. Inflasi Februari 2024 tercatat sebesar 2,75 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan sepanjang tahun atau year to date (ytd) sebesar 0,41 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Kritik Pasar Murah Pemerintah, Hanya Parasetamol Inflasi Pangan

45 hari lalu

Ekonom Kritik Pasar Murah Pemerintah, Hanya Parasetamol Inflasi Pangan

Pasar murah dianggap hanya solusi sementara. Peran pemerintah pusat dan daerah yang lebih substansial dilewatkan.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

46 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pangan Tinggi di Awal Ramadan

52 hari lalu

Harga Bahan Pangan Tinggi di Awal Ramadan

Beberapa harga bahan pangan saat bulan puasa ini relatif masih tinggi. Baru turun jelang lebaran.

Baca Selengkapnya

Harga Kebutuhan Pokok di Solo Naik Jelang Ramadan, Daging Ayam Potong Capai Rp 40 Ribu per Kilogram

56 hari lalu

Harga Kebutuhan Pokok di Solo Naik Jelang Ramadan, Daging Ayam Potong Capai Rp 40 Ribu per Kilogram

Harga beberapa jenis komoditas kebutuhan pokok di Kota Solo, Jawa Tengah, naik menjelang Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kenaikan Harga Pangan dan Gaji yang Tak Seimbang Picu Kemiskinan, Segini Harta Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Terlibat Jual Beli Izin Tambang

5 Maret 2024

Terkini Bisnis: Kenaikan Harga Pangan dan Gaji yang Tak Seimbang Picu Kemiskinan, Segini Harta Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Terlibat Jual Beli Izin Tambang

Kenaikan harga pangan dan gaji yang tak seimbang disebut picu angka kemiskinan bertambah. Prabowo cerita pernah punya utang di Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya