Di Depan Menteri Enggartiasto, DPR Tolak Impor Beras

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Martha Warta

Kamis, 18 Januari 2018 16:30 WIB

Ilustrasi beras. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah sengkarut impor 500 ribu ton beras, Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini akhirnya memanggil Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menggelar rapat dengar pendapat. Dari semua anggota Komisi Perdagangan yang hadir, politikus dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, satu-satunya yang secara terus terang menolak kebijakan ini.

"Saya, Rieke Diah Pitaloka, mengajak semuanya (anggota Komisi Perdagangan) untuk tolak impor beras," katanya saat rapat dengar pendapat bersama Komisi Perdagangan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.

Menurut dia, permasalahan yang terpenting saat ini bukanlah soal siapa yang berkewajiban melakukan importasi, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) atau Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). Namun, kata Rieke, apakah impor diperlukan atau tidak. "Karena persoalannya bukan tidak ada beras di Indonesia, tapi ada kendala geografis yang dialami daerah-daerah tertentu," ujarnya.

Baca: Beras Langka, Bustanul Arifin: Ini Penyebabnya

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan memutuskan mengimpor 500 ribu ton beras untuk mengatasi kenaikan harga. Beras diimpor dari Vietnam dan Thailand melalui PT PPI tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun belakangan importasi oleh PT PPI dibatalkan dan dialihkan ke Bulog.

Advertising
Advertising

Rieke juga menyebut ada margin yang dihasilkan untuk setiap kilogram beras impor. Ia lantas mempertanyakan, "Kami minta dijelaskan siapa yang diuntungkan?" Menurut dia, impor tidak bisa dilakukan kalau belum ada data yang bisa dipertanggungjawabkan soal kondisi riil petani. Sebab, kata Rieke, belum jelas siapa yang akan diuntungkan dari kebijakan ini.

Meski menjadi anggota partai pendukung pemerintah, Rieke mengkritik Presiden Joko Widodo yang belum memberikan pernyataan resmi terkait dengan polemik ini. Padahal dalam hal pangan, dia melanjutkan, pemerintahan Jokowi sudah tidak mengimpor beras dalam dua tahun masa pemerintahan.

Enggartiasto Lukita menyebutkan kebijakan impor dibutuhkan untuk menekan harga beras yang terus merangkak naik sejak awal tahun. Impor, kata dia, juga dibutuhkan karena stok beras di Bulog akan terus berkurang karena upaya operasi pasar. "Memang tidak bisa dipaksa turunnya besar karena harus terus ditambah suplainya," ucapnya.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

6 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

23 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

26 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

29 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

30 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

31 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

32 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya