Cerita Menteri Jonan di Balik Penyelesaian Amandemen PKP2B

Kamis, 18 Januari 2018 10:52 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir (tengah) usai rapat Tim Penilai Akhir (TPA) pergantian pejabat eselon Kementerian dan Lembaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 5 September 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya menyelesaikan penandatanganan seluruh amandemen Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut merupakan capaian penting dalam kepemimpinannya di kementerian tersebut.

"Saat saya masuk ke ESDM, sedikit sekali yang sudah diamandemen," katanya di Ruang Sarullah, Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018. Secara total, terdapat 18 PKP2B dan satu naskah Kontrak Karya (KK) yang kemarin diteken bersama dengan sejumlah perusahaan pemegang kontrak.

Baca: Ignasius Jonan Minta Perusahaan Tambang Libatkan Masyarakat Lokal

Jonan menyebutkan sebelumnya telah beberapa kali meminta anak buahnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, untuk merampungkan amandemen PKP2B dan KK. Sebab, amandemen tersebut merupakan amanat dari UU Nomor 4 tahun 2009 tentang
Mineral dan Batubara. "Pak Gatot sering lapor ke saya, tapi saya gak mau dengar alasan, hingga akhirnya berhasil diselesaikan juga," kata Jonan.

Secara total, Kementerian Energi telah berhasil mengajak perusahaan pemegang kontrak untuk meneken 68 PKP2B. Pada Rabu kemarin, satu naskah amandemen KK diteken yaitu KK Generasi III atas nama PT Indo Muro Kencana di Provinsi Kalimantan Tengah. Sehingga, total amandemen KK yang berhasil diselesaikan berjumlah 22 KK, atau bersisa 9 KK dari keseluruhan yang berjumlah 31.

Advertising
Advertising

Kementerian Energi menyebut naskah amandemen PKP2B dan KK ini memuat penambahan dan perubahan sejumlah pasal dalam klausul kerja sama. Setidaknya terdapat enam substansi amandemen yaitu terkait wilayah perjanjian, kelanjutan operasi pertambangan, penerimaan negara, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi, serta kewajiban penggunaan tenaga kerja, barang dan jasa dalam negeri atau TKDN.

Penyelesaian amandemen ini, kata Jonan, salah satunya bertujuan untuk menggenjot Pemasukan Negara Bukan Pajak atau PNBP dari sektor minerba. PBNP Minerba tahun lalu, ujarnya, hanya sekitar Rp 40 triliun dan baru bertambah sekitar satu persen saja. "Tapi tidak masalah, yang penting amanat UU jalan.

Jonan juga mengklaim penyelesaian amandemen ini cukup adil. Sebab, perusahaan pemegang kontrak akan mendapatkan manfaat jangka panjang seperti kepastian hukum. "Ini mumpung harga batubara naik, kita tanda tangan, kalau harga turun, pasti akan sulit," kata Jonan berseloroh dihadapan perwakilan perusahaan yang meneken PK2PB dan KK.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya