Pembangunan Kawasan di Kepulauan Riau Terkendala Izin

Reporter

Andita Rahma

Editor

Martha Warta

Selasa, 16 Januari 2018 13:40 WIB

Jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Galang dengan pulau Batam dan Rempang di Kepulauan Riau. TEMPO/ Fransiskus S.

TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritiman Agung Kuswando mengatakan ada beberapa permasalahan dalam pembangunan kawasan pengembangan Pulau Karimun serta Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Rencananya, keduanya akan dijadikan sebagai kawasan wisata dan industri baru.

“Regulasi atau perizinan masih menjadi kendala,” ujar Agung dalam keterangan rilis pada Selasa, 16 Januari 2018. Pihaknya harus menyelesaikan dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) lebih dulu.

Baca: Bandara Internasional dan 4 Proyek yang Akan Dibangun di Karawang

Saat ini, posisi Kepulauan Riau masih di tahap dokumen awal sehingga Kementerian Maritim harus menyelesaikan proses perizinan sebelum investor datang. Menurut Agung, tanpa rencana zonasi ini, bisa menimbulkan masalah nantinya. “Kami tidak ingin nanti investor bekerja di tengah jalan muncullah pihak-pihak yang mengklaim walaupun itu salah karena tidak sesuai dengan aturan,” ujarnya.

Karena itu, menurut Agung, sangat penting untuk melakukan pemetaan daerah tersebut dalam rencana zonasi. RZWP3K ini harus diselesaikan. Setelah itu selesai, investor bisa mengerjakan dengan rencana zonasi yang benar.

Ia berharap RZWP3K bisa selesai dalam kurun 2-3 bulan. “Nah, ini tugas dari Kepri (Kepulauan Riau), KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), Setkab (Sekretariat Kabinet), Kemenko Maritim (Kementerian Koordinator Kemaritiman), Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), serta K/L (kementerian/lembaga) yang terkait lainnya. Kalau ini selesai, selanjutnya akan lebih mudah,” ucap Agung.

Setelah RZWP3K selesai, barulah tahap selanjutnya akan dilakukan, seperti peruntukan lahan; menganalisis dampak lingkungan; melakukan pengawasan terpadu, menyusun skema kerja antara pusat dan daerah, pemanfaatan barang muatan kapal tenggelam (BMKT), pembersihan, pengerukan, dan pendalaman alur, penerimaan negara, rencana pembangunan wilayah Pulau Karimun dan Rempang, tata ruang, pembiayaan, serta pemanfaatan material hasil kerukan.

“Semuanya itu yang akan kami bahas, tapi ini tidak cukup satu hari,” kata Agung. Pihaknya perlu perkembangan lebih lanjut untuk membicarakan poin demi poin. Namun yang terpenting saat ini terkait dengan pemerintahan Kepulauan Riau adalah RZWP3K harus selesai. Sebab, jika RZWP3K belum selesai, pembangunan kawasan tidak akan bisa bergerak lebih lanjut.

Berita terkait

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

2 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

8 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

12 hari lalu

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

Polres Bintan menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan tersangka pemalsuan dokumen

Baca Selengkapnya

Short Term Visa Belum Rampung, Sandiaga Uno Beberkan Dampaknya

31 hari lalu

Short Term Visa Belum Rampung, Sandiaga Uno Beberkan Dampaknya

Kemenparekraf terus melakukan upaya agar short term visa untuk turis ke Kepri bisa diselesaikan oleh menteri terkait.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

42 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Kepri Ramadhan Fair 2024 di Tanjungpinang Bakal Diresmikan Ma'ruf Amin

48 hari lalu

Kepri Ramadhan Fair 2024 di Tanjungpinang Bakal Diresmikan Ma'ruf Amin

Kepulauan Riau Ramadhan Fair 2024 akan berlangsung selama 10 hari, 15 - 24 Maret. Wapres Ma'ruf Amin akan hadir membuka.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

55 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Wakapolri Berkunjung ke Destinasi Wisata Pulau Penyengat, Warga Keluhkan Kekurangan Air Bersih

3 Februari 2024

Wakapolri Berkunjung ke Destinasi Wisata Pulau Penyengat, Warga Keluhkan Kekurangan Air Bersih

Wakapolri mengapresiasi revitalisasi untuk Pulau Penyengat sehingga pulau ini semakin cantik dan mumpuni dikunjungi wisatawan.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Mancanegara, Tanjungpinang Bikin 22 Agenda Wisata

17 Januari 2024

Gaet Turis Mancanegara, Tanjungpinang Bikin 22 Agenda Wisata

Sebanyak 22 agenda pariwisata Tanjungpinang mencakup berbagai festival budaya, kuliner, silat, dan kegiatan budaya lainnya.

Baca Selengkapnya

Soal Polemik Izin Baliho Prabowo-Gibran, Pemkot Batam Bungkam

3 Januari 2024

Soal Polemik Izin Baliho Prabowo-Gibran, Pemkot Batam Bungkam

Pemkot Batam tak mau berkomentar soal polemik izin pemasangan baliho Prabowo-Gibran di Monumen Welcome to Batam.

Baca Selengkapnya