Soal Impor Beras, Jusuf Kalla: Pemerintah Tak Boleh Ambil Risiko

Senin, 15 Januari 2018 15:39 WIB

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla saat memberikan keterangan pers di rumah dinas, Jakarta, 15 Mei 2017. Jusuf Kalla mengatakan, kecelakaan yang menimpa Setya Novanto tersebut tidak akan menganggu proses hukum yang sudah berjalan. Jusuf Kalla berharap ketua umum Partai Golkar tersebut bisa segera pulih. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan impor 500 ribu ton beras dilakukan untuk menambah stok Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Pasalnya, menurut Kalla, cadangan beras yang dimiliki Bulog tidak boleh kurang di angka 1 juta ton.

"Pemerintah tidak boleh mengambil risiko stok. Karena itu, yang impor untuk menambah stok Bulog. Cadangan tidak boleh kurang dari 1 juta ton," kata Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 15 Januari 2018.

Baca: Hasil Panen Padi Melimpah, Kementan: Tak Perlu Impor Beras

Cadangan beras Bulog saat ini berada di bawah 1 juta ton, yaitu sekitar 930 ribu ton. Meski panen beras bisa terjadi pada Januari, Februari, atau Maret, pemerintah tidak boleh mengambil risiko.

Kalla menilai cadangan beras harus ditambah begitu stok berada di bawah 1 juta ton. Dan cara yang paling cepat untuk menambah stok adalah mengimpor. Jika nantinya ada panen raya pada bulan-bulan tersebut, beras impor tersebut akan disimpan di gudang Bulog sebagai cadangan.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, pemerintah membuka keran impor beras sebanyak 500 ribu ton dari Vietnam dan Thailand. Selain untuk menutup kekurangan cadangan beras Bulog, impor dilakukan untuk meredam lonjakan harga beras di pasaran.

Kalla menegaskan impor beras dilakukan Bulog, bukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. "Yang mengimpor itu Bulog, bukan PPI. Salah itu. Sejak Jumat saya sudah suruh koreksi itu. Harus Bulog yang mengimpor," ujar Kalla.

Pada pekan lalu, harga eceran tertinggi (HET) beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terpantau mencapai Rp 12.500 per kilogram (kg). Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 9.450 per kg.

"Sekarang harganya rata-rata di atas Rp 10 ribu, yang paling mahal Rp 12.500," kata salah satu penjual beras, Wawan, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat, 12 Januari 2018.

Menurut Wawan, sebelum ada kenaikan harga beras, harga tertinggi berada di kisaran Rp 9.000. "Harga segitu sudah bagus banget berasnya."

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

21 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya