Ini Strategi BTN Hadapi Kenaikan Biaya Umroh
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Sabtu, 13 Januari 2018 08:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mengeluarkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 5 persen pada awal tahun ini. Kebijakan tersebut akan berdampak pada kenaikan biaya umroh ke Tanah Suci.
Namun, Bank Tabungan Negara (BTN) yakin kenaikan biaya umroh tahun ini tak berdampak signifikan terhadap minat masyarakat.
Meski demikian, Direktur BTN, Budi Satria, mengatakan unit usaha syariah BTN menyiapkan langkah antisipasi dengan mengajak nasabah mempersiapkan biaya keberangkatan umroh dalam konsep menabung.
Baca juga: Saudi Kutip PPN 5 Persen, Biaya Umrah dan Haji Naik 5-10 Persen
"Meliputi persiapan biaya paket umroh dan uang saku selama menjalankan ibadah umroh sehingga perubahan harga paket umroh telah diantisipasi melalui dana yang dikumpulkan," katanya pada Kamis, 11 Januari 2018.
Sedangkan untuk meningkatkan tabungan haji dan umrah, unit usaha syariah BTN telah bekerja sama dengan banyak pihak terkait di masing-masing wilayah kantor cabang syariah Bank BTN. "Untuk tabungan Haji dan Umrah BTN baru kami launching pada Agustus 2017," kata Budi.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) dan empat asosiasi travel haji dan umroh sepakat untuk menetapkan biaya referensi perjalanan umrah sebesar Rp 20 juta per orang.
Aturan mengenai hal tersebut tengah digodok dan akan terbit dalam waktu dekat. Aturan ini bertujuan agar para calon jemaah tidak tertipu oleh perusahaan penyelenggara perjalanan haji dan umroh (PPIU) atau biro travel.